Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Kabel Internet Bawah Laut Gangguan, Internet Indonesia Sempat Terdampak

Kompas.com - 06/04/2021, 10:35 WIB
Penulis Bill Clinten
|
Editor Oik Yusuf

KOMPAS.com - Dua kabel bawah laut yang menghubungkan Indonesia dengan jaringan internet internasional dilaporkan mengalami gangguan sehingga berimbas pada layanan ISP lokal, salah satunya First Media (Link Net).

Awal pekan ini, untuk menanggapi keluhan pelanggan soal akses internetnya yang melambat, akun Twitter First Media di handle @FirstMediaCares mengatakan bahwa sedang ada gangguan sistem komunikasi kabel bawah laut yang berdampak pada kualitas layanan internetnya.

Baca juga: First Media Catat Kenaikan Jumlah Pelanggan Terbesar Saat WFH

Kabel dimaksud adalah kabel  Jakarta, Bangka, Batam, dan Singapura (B2JS) dan Jakarta, Kalimantan, Batam, dan Singapura (Jakabare).

Sekjen Asosiasi Sistem Komunikasi Kabel Laut Seluruh Indonesia Resi Y. Bramani membenarkan bahwa kabel bawah laut B2JS dan Jakabare mengalami gangguan berupa putusnya sambungan sehingga berimbas pada layanan penyedia akses internet di Indonesia.

"Untuk Jakabare, ISP yang lapor ke kami terkena impact-nya adalah PT Linknet (First Media), tapi konon sudah langsung di re-route ke kabel Konsorsium Indosat ‘Indigo’ Indigo," ujar Resi ketika dihubungi KompasTekno (6/4/2021).

Dalam posting terbaru yang diunggah Selasa pagi ini di Twitter, pihak First Media mengatakan bahwa layanan internetnya, khususnya akses ke situs ke luar negeri, sudah kembali normal.

Berdasarkan situs Submarinecablemap.com, kabel bawah laut B2JS sendiri memiliki panjang 759 km dan lima landing points yang terletak di Singapura (Tanah Merah) dan Indonesia (Batam, Batu Prahu, Jakarta, dan Pesaren).

Baca juga: Mengenal Jaringan Kabel Bawah Laut, Jalan Tol Internet Dunia

Sistem kabel bawah laut ini sudah beroperasi sejak 2013 dan dimiliki oleh Triasmitra.

Sementara, kabel bawah laut Jakabare memiliki panjang 1.330 km dan empat landing points yang terletak di Singapura (Changi Utara) dan Indonesia (Sungai Kakap, Tanjung Bemban, dan Tanjung Pakis). Kabel ini beroperasi sejak November 2009 ldan dimiliki oleh Indosat Ooredoo.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke