Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Facebook Sengaja Tidak Memperingatkan Pengguna yang Datanya Bocor

Kompas.com - 08/04/2021, 17:58 WIB

KOMPAS.com - Saat kasus Cambridge Analytica pecah ke ruang publik, Facebook segera menginformasikan penggunanya bahwa data mereka telah disalahgunakan. Saat itu, pemberitahuan ditampilkan lewat sebuah tautan yang muncul di newsfeed paling atas.

Dari tautan tersebut, pengguna bisa mengetahui apakah data di akun Facebooknya disalahgunakan atau tidak. Tapi, perlakuan itu tidak akan diberikan Facebook untuk kasus bocornya 530 juta data pengguna yang ramai baru-baru ini.

Baca juga: Data 533 Juta Pengguna Facebook Bocor, Termasuk Indonesia

Seorang juru bicara Facebook mengatakan bahwa pihaknya tidak berencana memberikan pemberitahuan ke penggunanya yang terdampak oleh kebocoran data tersebut.

Alasannya perusahaan jejaring sosial raksasa itu tidak yakin siapa saja pengguna yang kira-kira perlu diberi pemberitahuan dan siapa yang tidak. Pengguna juga tidak bisa memperbaiki masalah tersebut karena data sudah terlanjur disebar di ruang publik.

Data pribadi milik ratusan juta data pengguna dilaporkan terpampang di sebuah forum peretas amatir dan bisa diunduh secara gratis.

Jenis informasi di dalamnya termasuk nomor telepon, lokasi, tanggal lahir, ID Facebook, gender, pekerjaan, asal negara, status pernikahan, hingga alamat e-mail.

Baca juga: Zuckerberg Sebagai Pemilik WhatsApp Ketahuan Pakai Aplikasi Chat Signal

Ironisnya, pendiri Facebook Mark Zuckerberg juga menjadi salah satu korban kebocoran data sehingga nomor teleponnya tersebar. Dia pun kemudian ketahuan memakai aplikasi Signal yang merupakan pesaing WhatsApp kepunyaan Facebook.

Data lama tapi berbahaya

Di situs resminya, Facebook menyebutkan bahwa aneka informasi pengguna yang bocor itu merupakan data data publik dan tidak memuat data sensitif seperti informasi keuangan, kesehatan atau kata sandi akun.

Pelaku kejahatan juga disebutkan tidak meretas sistem Facebook, melainkan mengambil data dengan web scraping. Ini dilakukan lewat software otomatis untuk mengekstrak informasi publik dari internet dan kemudian didistribusikan di forum online.

Facebook meyakinkan pengguna bahwa celah keamanan di tahun 2019 itu kini telah ditambal dan tidak lagi ditemukan, dan data yang bocor di internet adalah "data lama".

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman:
Sumber Reuters


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke