Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Merek Ponsel yang Tutup Selamanya

Kompas.com - 08/04/2021, 19:04 WIB
Kevin Rizky Pratama,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

Namun, perusahaan bagi hasil itu mulai menghadapi kerugian pada 2002 dan 2003. Hal ini disebabkan karena perusahaan tidak dapat menghadapi vendor kompetitor lainnya.

Sony Eriscsson dinilai gagal memenuhi kebutuhan konsumen karena kurang berinovasi lewat produk bikinan mereka.

Baca juga: Harga Smartphone Naik dan Laptop Langka, Ini Biang Keladinya

3. Siemens

Siemens merupakan perusahaan manufaktur ponsel yang didirikan pada 1985. Awal kejatuhan Siemens terjadi pada 2005. Kala itu, perusahaan sudah beban kerugian hingga 500 juta Euro (sekitar 613 juta dollar AS).

Siemens mengalami penurunan pangsa pasar sepanjang tahun 2004. Salah satunya disebabkan oleh kerusakan software yang terjadi pada model ponsel terbaru besutannya.

Tak ingin terus merugi, Siemens akhirnya memutuskan untuk menjual divisi ponselnya kepada BenQ. Diketahui Benq mengeluarkan dana sebesar 350 juta Euro dalam proses akuisisi tersebut.

Adapun benefit yang didapatkan oleh BenQ adalah kendali atas penggunaan merk dagang Siemens selama lima tahun berikutnya. Selain itu, sebanyak 6.000 karyawan Siemens juga bekerja sepenuhnya di bawah BenQ.

Baca juga: Kapan Waktu yang Tepat Memberi Smartphone untuk Anak?

4. HTC

logo HTC1000logos.net logo HTC
Mulanya, HTC merupakan sebuah perusahaan manufaktur yang memproduksi komponen komputer. Lama-kelamaan, HTC mulai mencoba mengembangkan bisnisnya dengan memproduksi ponsel.

Nama HTC mulai melejit pada tahun 2005 berkat hadirnya HTC Dream, ponsel berbasis Android pertama yang pernah diluncurkan.

Sejak saat itu, HTC giat mengembangkan ponsel-ponsel Android lainnya.

Pada 2010 sama, HTC juga berhasil mengembangkan sebuah apikasi antarmuka bernama TouchFLO 3D. Aplikasi ini pertama kali hadir pada ekosistem Windows Mobile. Aplikasi tersebut kemudian berubah nama menjadi HTC Sense.

Hingga pada 2017, HTC memutuskan untuk menjual divisi ponselnya kepada raksasa Google dengan mahar sebesar 1,1 miliar dollar AS.

Baca juga: HTC Bikin Ponsel Lipat Mirip Galaxy Z Flip?

Selain soal pembelian Google juga mendapatkan lisensi non-eksklusif untuk berbagai kekayaan intelektual HTC. Google sendiri sudah tidak asing dengan divisi smartphone HTC.

Pasalnya, salah satu ponsel model Pixel pernah dibuat melalui kerja sama dengan divisi tersebut. Kini, HTC telah resmi menjadi salah satu bagian dari Google.

5. LG

Ilustrasi logo LG Electronicsbusinessinsider.com Ilustrasi logo LG Electronics

LG Electronics resmi menutup bisnis ponsel miliknya secara keseluruhan. Keputusan itu diumumkan langsung oleh dewan direksi LG pada Senin (5/4/2021).

Dalam keterangan tertulisnya, LG mengatakan penutupan ini disebabkan oleh kondisi persaingan bisnis ponsel pintar yang sangat ketat.

Meski unit bisnisnya ditutup, LG mengatakan bahwa aksesori maupun kelengkapan ponsel saat ini masih tetap tersedia.

Baca juga: LG Tutup Buku, Ini 2 Ponsel Layar Ganda Unik Peninggalannya

Sebelumnya pada Januari lalu, LG sempat dikabarkan ingin menjual bisnis ponselnya ke salah satu perusahaan konglomerasi asal Vietnam, Vingroup Co.

Dengan ditutupnya unit bisnis ponsel, LG turut menghentikan pengembangan ponsel layar lipat miliknya, dan menunda seluruh rencana peluncuran ponsel baru di paruh pertama 2021.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com