Jadi, menurut beberapa sumber yang mengetahui hal ini, syarat kesepakatan merger kabarnya telah disetujui. Bahkan, keduanya tinggal tunggu restu dari para pemegang saham.
Kedua startup unicorn itu diketahui dibekingi oleh beberapa investor besar. Salah satu pemegang saham Tokopedia adalah perusahaan raksasa China, Alibaba Group, sementara beberapa investor Gojek yaitu Warburg Pincus dan Tencent Holdings.
Baca juga: Merger Gojek-Tokopedia Semakin Dekat
Eh tapi gak cuma itu, mereka juga memiliki investor yang sama, seperti Temasek Holdings, Sequoia Capital, dan Google.
Merger Gojek dan Tokopedia digadang-gadang bakal menjadi transaksi terbesar di industri teknologi Indonesia jika benar terwujud.
Katanya sih, merger dua perusahaan tersebut juga akan menghasilkan perusahaan yang cukup kuat dan komplementer. Wah masa sih?
Bagaimana tidak, masing-masing punya keunggulan di sektor yang berbeda. Tokopedia salah satu e-commerce papan atas di Indonesia. Sedangkan Gojek merupakan startup ride-hailing yang punya segudang layanan online seperti ojek, pengiriman barang dan makanan, serta keuangan digital sendiri bernama GoPay.
Nah, kebayang dong kalo mereka berhasil merger, layanan yang dimiliki masing-masing perusahaan bakal saling melengkapi satu sama lain.
Upaya merger Gojek dan Tokopedia juga dibilang sebagai gerbang pembuka bagi keduanya untuk melantai di bursa saham atau melakukan penwaran saham perdana (IPO) menjadi perusahaan publik.
Jadi isunya, ada beberapa skenario yang dipertimbangkan untuk waktu pelaksanaan merger dan IPO. Pertama, Tokopedia bisa lebih dulu masuk ke bursa saham Jakarta, lalu baru merger dengan Gojek.
Lalu skenario kedua adalah melakukan merger lebih dulu, lalu entitas baru melakukan IPO. Tapi menurut kabar terbaru, entitas hasil gabungan keduanya segera melakukan IPO di bursa saham di Jakarta (Indonesia) dan Amerika Serikat.
Sayangnya, Gojek sama Tokopedia belum buka suara soal kelanjutan kabar merger ini. Tinggal kita tunggu aja nih kabar baiknya gimana.
Oke, saatnya kita melipir ke berita populer lainnya yaitu dari Samsung. Pas di awal tadi, sempet disinggung soal fitur baru yang dirilis Samsung buat pengguna iPhone.
Yaaa! fitur baru itu bernama Samsung iTest. Hayo udah pada tahu belum? Usut punya usut, fitur baru ini digunakan Samsung sebagai ajang untuk merayu pengguna iPhone beralih ke Android.
Bisa dibilang sih kayak gitu. Soalnya, lewat fitur ini, pengguna iPhone bisa menjajal tampilan antarmuka (UI) ponsel Samsung Galaxy tanpa perlu memiliki ponsel Android Samsung.
Eh tapi gatau juga sih, kalo ternyata si pengguna iPhone tertarik, bisa aja kan dia hijrah dan ganti HP ke Samsung, upsss...
Untuk mencoba fitur baru ini, pengguna iPhone bisa mengunjungi situs Samsung iTest di tautan berikut https://itest.nz/. Di sana, pengguna iPhone cukup memindai (scan) kode QR (QR Code) yang tersedia untuk menjalankan fitur Samsung iTest di perangkat iPhone mereka.
Kalo udah di scan, nanti Samsung iTest akan muncul di layar home screen iPhone dalam bentuk aplikasi. Nah kalo udah muncul, baru deh Samsung iTest bisa diklik.
Baca juga: Samsung Sediakan Android di iPhone
Gak pake lama, barulah tampilan iPhone akan berubah secara otomatis menjadi antarmuka Samsung Galaxy (Android). Widih manteb gak tuh?
Cocok banget lah pokoknya buat pengguna iPhone yang kepo sama tampilan ponsel Samsung.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.