Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Jack Dorsey, Pendiri Twitter dan Anak Punk yang Rajin Puasa

Kompas.com - Diperbarui 01/12/2021, 09:42 WIB
Oik Yusuf,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

Mulanya Twitter memang dipakai oleh para penggunanya untuk mengunggah update tentang kehidupan mereka yang belum tentu penting atau menarik buat orang lain.

Namun lambat laun informasi di dalamnya berubah menjadi benar-benar berguna. Apalagi setelah banyak tokoh penting bergabung, seperti petinggi perusahaan dan kepala negara.

Setahun setelah Dorsey mengunggah kicauan perdananya, Twitter melakukan peluncuran resmi di ajang musik South by Southwest di Austin, Texas, pada 12 Maret 2007.

Debutnya ini sukses besar. Jumlah pengguna Twitter pun melonjak drastis hingga berhasil mengorbit sebagai salah satu media sosial terbesar sekarang.

Baca juga: Begini Seharusnya Media Sosial Menurut CEO Twitter

Penggemar punk yang puitis

Gaya penampilan Dorsey dulu berbeda dengan sekarang. Sebagai penggemar musik punk, dia rutin menyambangi konser musik underground yang biasanya digelar di berbagai rubanah.

Rambutnya dicat terang dengan hidung bertindik cincin, seperti dalam foto yang dipamerkannya di Instagram. Dorsey mengaku sejalan dengan musik punk rock dan filosofi mempertanyakan sistem.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Jack (@jack)

"Bukan karena Anda benci, tapi karena Anda ingin membuatnya lebih baik," ujarnya dalam sebuah wawancara dengan Rolling Stone. "Saya suka protes. Saya adalah seorang punk. Musik yang menemani saya tumbuh besar adalah punk," lanjutnya.

Selain itu, Dorsey juga gemar berpuisi. Dulu dia rajin menuliskan puisi-puisinya di sebuah situs web pribadi. Website tersebut sekarang sudah dihapus, tapi isinya masih bisa dilihat di Archive.org.

Setelah didapuk menjadi CEO, Dorsey mengubah gaya penampilannya. Rambut tak lagi dicat, cincin di hidung pun dilepas.

Dia tampak necis dengan rambut klimis dan setelan parlente, tapi Dorsey sendiri mengatakan bahwa dia sebenarnya tak pernah berkeinginan menjadi CEO.

"Saya tak pernah mau menjadi figur publik. Saya punya ide dan ingin mewujudkannya, itu saja," ujar Dorsey.

Baca juga: Sejarah Perjalanan Facebook, dari Kamar Asrama Menghubungkan Dunia

Sosok nyentrik

Di dunia teknologi, Dorsey sendiri dikenal sebagai sosok yang agak nyentrik dengan kebiasaan unik. Dia biasa bermeditasi selama dua jam setiap hari serta bolak-balik masuk sauna dan mandi air dingin.

Dorsey juga diketahui selalu berpuasa dengan hanya makan sekali dalam sehari. "Saya makan tujuh kali seminggu -hanya saat malam saja," ujar Dorsey dalam interview dengan Wired.

"Pada siang hari saya merasa jauh lebih fokus," ujar Dorsey mengenai alasannya makan hanya sekali sehari. "Waktu di antara sarapan hingga makan siang memungkinkan saya lebih fokus dengan segala sesuatu di hari itu."

Kebiasaan makan Dorsey ini banyak dikritik karena dinilai kurang sehat dan cenderung berbahaya. Namun, Dorsey selama ini hanya menjelaskan soal habit pribadinya itu saja tanpa mengajak orang lain untuk mengikutinya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com