Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Twitter, Jejaring Sosial yang Terinspirasi dari SMS

Kompas.com - 14/04/2021, 20:42 WIB
Yudha Pratomo,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Pada saat pertama kali dikembangkan, Twitter memang dirancang untuk mengirim pesan berbasis SMS.

Awalnya, Twitter tidak menerapkan batasan karakter untuk satu kicauan. Tetapi ketika dicoba mengirim twit dengan lebih dari 160 karakter, SMS akan terkirim dua kali sehingga dapat menghabiskan pulsa lebih banyak.

Oleh karena itulah Jack Dorsey dan rekannya memutuskan untuk membatasi 140 karakter dalam satu twit, sedangkan 20 karakter sisanya digunakan untuk nama akun.

Pada 2017, Twitter kemudian menambah batasan jumlah karakter dari 140 menjadi 280. Jack Dorsey kala itu mengatakan bahwa jumlah tersebut ditambahkan berdasarkan hasil riset yang dilakukan Twitter terkait kebiasaan para pengguna.

Batasan 140 karakter dianggap terlalu pendek sehingga para pengguna terpaksa menyingkat kata-kata yang ditulis agar bisa memenuhi 140 karakter.

Baca juga: Bos Twitter Indonesia: Sekarang 140, Memangnya Butuh Berapa?

Penambahan jumlah itu sempat menuai kontroversi. Pasalnya 140 karakter memang sudah menjadi ciri khas bagi Twitter, dan sekaligus menjadi tantangan tersendiri bagi pengguna.

Tidak sedikit juga yang mengatakan bahwa pesan singkat ala Twitter itulah yang justru membuat informasi lebih mudah diterima oleh banyak orang.

Akan tetapi, pada November 2017 Twitter resmi menambah batasan kicauan menjadi 280 karakter.

Pertumbuhan Twitter

Twitter tumbuh dengan sangat pesat sejak pertama kali diperkenalkan pada 2006. Jumlah kicauan yang diunggah meningkat berkali kali lipat.

Menurut artikel The Daily Telegraph, pada 2007 ada sebanyak sekitar 400.000 twit yang diunggah. Angka tersebut meroket pada 2010 hingga mencapai lebih dari 50 juta kicauan per hari. Pada 2011, tercatat setidaknya ada 140 juta twit yang diunggah setiap hari.

Namun, pertumbuhan Twitter mulai melambat pada 2014 di mana media sosial semakin sesak dan persaingan semakin ketat. Sebut saja instagram, snapchat, serta facebook yang makin menggurita.

Para pengguna medsos di Indonesia pada tahun tersebut juga sudah banyak beralih kepada Path. Apalagi belakangan diketahui bahwa Indonesia menjadi salah satu basis pengguna Twitter terbesar.

Selain itu, para pehobi dunia maya juga mulai kebingungan mengelola akun mereka, karena banyaknya media sosial yang digunakan.

Presiden RI Joko Widodo beserta istri berfoto dengan CEO Twitter Jack Dorsey di kantor Twitter San Francisco, AS, Rabu (17/2/2016).Twitter @TwitterStudio Presiden RI Joko Widodo beserta istri berfoto dengan CEO Twitter Jack Dorsey di kantor Twitter San Francisco, AS, Rabu (17/2/2016).

Pelambatan jumlah pertumbuhan pengguna Twitter sudah terendus sejak kuartal empat 2013. Jumlah pengguna kala itu masih tumbuh sekitar 3,8 persen. Namun, angka tersebut merupakan pertumbuhan paling rendah sejak Twitter berdiri.

Baca juga: Twitter Siapkan Tombol Undo Send untuk Batalkan Kicauan

Angka tersebut diketahui dari laporan kinerja Twitter untuk pertama kali sejak melantai di bursa saham New York Stock Exchange (NYSE), sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Kontan, Rabu (14/4/2021).

Pada 7 Februari 2014, saham Twitter Inc merosot tajam, sekitar 24 persen pada perdagangan di bursa saham Amerika Serikat (AS), setelah melaporkan pertumbuhan pengguna Twitter yang melamban. Hal itu membuat kapitalisasi pasar saham turun 8,7 miliar dollar AS.

Pertumbuhan Twitter saat ini kian membaik. Pada kuartal pertama 2020, terjadi lonjakan pengguna aktif hariannya dari 134 juta pada kuartal I-2019 menjadi 166 juta pengguna atau mengalami peningkatan 24 persen.

Pada kuartal II-2020, angka tersebut kembali meningkat menjadi 186 juta pengguna. Angka pengguna aktif harian ini melebihi ramalan para analis, yang awalnya memperkirakan hanya akan mencapai 176 juta pengguna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com