Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Petunjuk Baru Merger Gojek-Tokopedia Makin Dekat

Kompas.com - 15/04/2021, 20:04 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Eksekutif tersebut enggan disebutkan namanya karena isu ini cukup sensitif. Terlepas dari apakah saham Ovo yang dipegang Tokopedia dan afiliasinya akan dijual atau tidak, baru-baru ini warganet memergoki e-commerce Lazada yang sedang melakukan pendekatan dengan Ovo.

Baca juga: Ovo dan Dana Disebut Sepakat Merger Demi Lawan GoPay

Salah satu buktinya adalah transaksi Lazada yang saat ini sudah bisa dibayarkan lewat Ovo yang sebelumnya belum tersedia.

Kupon dan iming-iming cashback Ovo poin juga mulai muncul. Hal yang sama juga ditemukan di aplikasi Ovo, di mana pengguna akan disuguhkan promo kolaborasi Ovo dan Lazada.

GoTo, nama entitas baru hasil merger?

Dilaporkan The Information, proses merger Gojek dan Tokopedia akan rampung pada bulan ini. Keduanya bahkan sudah menentukan nama untuk entitas baru hasil merger.

Salah satu sumber menyebut entitas baru nanti akan bernama GoTo, dengan pelafalan "go to".
Kabarnya, GoTo akan dipimpin empat eksekutif paling senior, yakni dua orang dari Gojek dan dua orang dari Tokopedia.

Mereka adalah Co-CEO Gojek, Andre Soelistyo dan Kevin Aluwi; serta CEO Tokopedia, William Tanuwijaya dan Presiden Tokopedia, Patrick Cao. Empat orang ini akan menjadi penentu kebijakan di GoTo ke depannya.

Baca juga: Ketambahan Ovo, Ini Daftar 5 Startup Unicorn di Indonesia

Tidak hanya merger, menurut laporan Reuters, Gojek dan Tokopedia juga akan melakuan dual listing di Jakarta dan Amerika Serikat, dengan mengincar dana sebesar 18 miliar dollar AS atau sekitar Rp 263 triliun.

Jika angka tersebut diraih, entitas baru keduanya akan menjadi platform "super power", yang akan menawarkan layanan e-commerce, ekspedisi, transportasi umum, pesan antar makanan, dan layanan lainnya.

Kemungkinan wilayah operasional juga akan mengikuti Gojek yang kini telah berekspansi di beberapa negara di Asia Tenggara, seperti Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Ada beberapa skenario yang kabarnya akan ditempuh. Skenario pertama adalah melakukan merger sebelum IPO, atau Tokopedia lebih dahulu masuk bursa Jakarta kemudian merger dengan Gojek, sebelum perusahaan hasil gabungan tadi melantai di bursa AS.

Hingga saat ini, baik pihak Gojek dan Tokopedia masih belum banyak berkomentar tentang isu ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com