Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Coinbase, Dompet Kripto Pertama yang Lakukan IPO

Kompas.com - 16/04/2021, 19:01 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Sumber CNET

KOMPAS.com - Pekan ini, nilai mata uang kripto (cryptocurrency) Bitcoin mencetak rekor tertinggi baru dalam sejarah.

Harga Bitcoin sudah mencapai 63.388 dollar AS atau setara dengan Rp 924,55 juta per keping, menurut data di situs Coin Metrics, pada Rabu (14/4/2021).

Usut punya usut, ternyata salah satu pendorong naiknya harga Bitcoin hingga menciptakan rekor baru ialah karena para investor menanti startup dompet kripto bernama Coinbase yang akan melakukan penawaran umum perdana (IPO). Apa itu conbase?

Coinbase sendiri sudah resmi mencatatkan diri ke bursa saham AS di Nasdaq dengan kode COIN, pada 15 April lalu. Harga saham Coinbase dibuka pada angka 381 dollar AS per saham atau sekitar Rp 5,5 juta (kurs Rp 14.600).

Baca juga: Dompet Mata Uang Kripto Coinbase Resmi Melantai di Bursa Saham

Dengan demikian, ini menjadikan Coinbase sebagai perusahaan dompet kripto pertama yang melantai di bursa saham. Lantas, apa itu Coinbase?

Coinbase adalah sebuah platform perdagangan sekaligus dompet mata uang kripto, asal Amerika Serikat yang diluncurkan pada Juni 2012 silam.

Brian Armstrong, mantan engineer Airbnb, dan Fred Ehrsman, mantan trader di bank investasi AS Goldman Sachs, adalah dua orang di balik lahirnya platform Coinbase ini.

Coinbase disebut sebagai sebuah platform mata uang kripto populer karena memiliki antarmuka yang intuitif dan ramah bagi pemula. 

Sebagi platform perdagangan uang kripto, pengguna bisa membeli, mengelola, dan menjual mata uang kripto yang dimilikinya. Pengguna bisa dengan mudah membeli mata uang kripto dengan rekening bank atau debit card.

Coinbase juga menyediakan layanan dompet digital yang bisa digunakan pengguna untuk menyimpan berbagai aset kripto, termasuk NFT.

Tak hanya itu, pengguna juga bisa menemukan berbagai fitur membantu investor mempelajari berbagai jenis kripto di Coinbase.

Pengguna juga bisa melihat pergerakan harga mata uang kripto dan nilai aset kripto yang dimiliki setiap saat, melalui situs maupun aplikasi Coinbase yang ada di iOS maupun Android.

Coinbase juga diketahui menawarkan layanan kartu kredit kepada pelanggan yang ingin melakukan pembelian dengan kripto, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari CNET, Jumat (16/4/2021).

Menurut situs resmi Coinbase, platform ini sudah beroperasi di 100 negara dan telah memiliki 56 juta pengguna terverifikasi, naik dari angka 43 juta di akhir 2020, dan 32 juta pada 2019.

Platform ini mendukung 50 jenis cryptocurrency, termasuk Bitcoin (BTC), Bitcoin Cash (BCH), Ethereum (ETH), Ethereum Classic (ETC), hingga Litecoin (LTC).

Ada pula mata uang kripto Basic Attention Token (BAT), 0x (ZRX) and USD Coin (USDC) yang tersedia di beberapa wilayah tertentu.

"Coinbase Effect" dan kontroversi perusahaan

Kendati populer di kalangan investor cryptocurrency, Coinbase juga tak luput dari kontroversi.

Beberapa trader kripto tidak terlalu menyukai praktik Coinbase. Hal ini lantaran biaya administrasi yang dikenakan Coinbase ketika melakukan jual-beli kripto dinilai terlalu tinggi.

Coinbase disebutkan mengenakan biaya 0,5 persen, sementara platform lainnya mengenakan biaya dari 0,05 persen hingga 0,1 persen.

Baca juga: Apa Itu Dogecoin, Mata Uang Kripto Lelucon yang Dipromosikan Elon Musk

Tak hanya itu, sejumlah pengguna mengeluhkan sedikitnya jumlah cryptocurrency yang yang tersedia untuk diperdagangkan di Coinbase.

Sebenarnya, ada lebih dari 5.000 jenis altcoin. Altcoin adalah istilah yang merujuk pada mata uang kripto yang bukan Bitcoin.

Seperti diketahui, Coinbase hanya memperdagangkan 50 jenis di antaranya. Salah satu altcoin populer yang tidak tersedia untuk diperdagangkan di Coinbase adalah Dogecoin.

Karena Coinbase memperdagangkan sejumlah cryptocurrency terbatas, itu akhirnya  berpengaruh besar dalam mengembangkan reputasi suatu mata uang kripto, terutama yang baru terdaftar di platform. 

Dilaporkan, rata-rata, harga mata uang kripto yang baru terdaftar di Coinbase bisa naik hingga 91 persen dalam lima hari. Inilah yang disebut sebagai "Coinbase Effect", suatu kondisi dimana nilai cryptocurrency melonjak tajam setelah terdaftar di Coinbase. 

Ilustrasi Coinbase, aplikasi dompet digital dan perdagangan berbagai mata uang kripto.Getty Images via CNET Ilustrasi Coinbase, aplikasi dompet digital dan perdagangan berbagai mata uang kripto.

Kapitalisasi Rp 1.250 triliun saat IPO

Coinbase resmi mencatatkan diri di bursa saham Nasdaq. Saat IPO, Harga saham Coinbase dibuka pada angka 381 dollar AS per saham atau sekitar Rp 5,5 juta (kurs Rp 14.600).

Harganya sempat menyentuh angka 429 dollar AS (sekitar Rp 6,2 juta), namun kemudian kembali turun, hingga sempat berada di posisi 310 dollar AS (sekitar Rp 4,5 juta).

Meskipun turun, nilai saham Coinbase tetap berada di atas harga referensi yang ditetapkan oleh Nasdaq, yakni 250 dollar AS (sekitar Rp 3,6 juta).

Pada penutupan hari Rabu, saham Coinbase mencapai 328,28 dollar AS (sekitar Rp 4,8 juta). Dengan harga tersebut, nilai kapitalisasi pasar Coinbase tercatat mencapai 85,5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 1.250 triliun.

Sebelum melantai di bursa saham AS, Coinbase mengumumkan laporan keuangan kuartal I-2021 yang mencapai 1,8 miliar dollar AS atau sekitar Rp 26 triliun, naik sembilan kali lipat dari periode yang sama tahun lalu.

Pendapatan bersih diklaim naik dari 32 juta dollar AS (sekitar Rp 467 miliar) ke kisaran 730 juta dollar AS (Rp 10,6 triliun) hingga 800 juta dollar AS (sekitar Rp 11,6 triliun).

Jumlah transaksi pengguna bulanan juga disebut meningkat dari 2,8 juta ke 6,1 juta dalam waktu tiga bulan. Pada 2020, pendapatan Coinbase tercatat mencapai 1,28 miliar dollar AS (sekitar Rp 18,7 triliun) sebagaimana dirangkum KompasTekno dari CNBC, Kamis (15/4/2021).

Baca juga: Hacker Korea Utara Retas Uang Kripto untuk Danai Program Senjata Nuklir

Sebagian besar transaksi Coinbase adalah pembelian Bitcoin dan Ethereum, yang memecahkan rekor kenaikan yakni masing-masing lebih dari 800 persen dan 1.300 persen dalam setahun terakhir.

IPO Coinbase adalah tonggak sejarah baru

CEO dan salah satu pendiri platform cryptocurrency Luno, Marcus Swanepoel memuji debut pasar saham Coinbase ini sebagai tonggak utama bagi industri mata uang kripto setelah bertahun-tahun dipandang meragukan oleh regulator dan pasar saham Wall Street.

"Ini benar-benar bagus dan sangat penting untuk industri. Ini akan meningkatkan kepercayaan dan transparansi dalam industri kami (cryptocurrency),” ungkap Swanepoel.

 Swanepoel berpendapat, dengan perusahaan sebesar Coinbase melakukan IPO, ini akan membantu banyak orang menyadari bahwa bukan perusahaannya saja yang harus dianggap serius.

"Melainkan bisnis cryptocurrency adalah hal yang memang harus dianggap serius," lanjut Swanepoel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNET


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com