KOMPAS.com - Para penambang kripto (cryptominer) disebut sebagai salah satu pihak yang membuat stok kartu pengolah grafis (GPU) langka di pasaran dan harganya menjadi mahal. Sebab, kegiatan penambangan membutuhkan GPU yang cukup mumpuni.
Tak hanya GPU, stok komponen media penyimpanan, alias storage (HDD/SSD) juga dikabarkan bakal ikutan langka karena kegiatan penambangan mata uang kripto. Kenapa bisa?
Hal ini disebabkan oleh satu mata uang kripto anyar bernama "Chia" yang ternyata bisa dikumpulkan menggunakan ruang kosong dalam storage.
Menurut penggagasnya, Bram Cohen, pengguna bisa mengalokasikan sejumlah kapasitas storage mereka yang tidak terpakai sebagai "tempat" untuk menambang Chia.
Baca juga: Apa Itu Bitcoin yang Harganya Tembus Rp 924 Juta
Ilustrasinya begini, apabila pengguna memiliki SSD 1 TB, maka mereka bisa mengalokasikan 500 GB via software khusus untuk mengumpulkan Chia.
Dalam kondisi ini, ruang penyimpanan 500 GB tersebut tidak bisa dipakai untuk menyimpan foto, video, dan lain sebagainya.
Namun, ketika proses penambangan sudah selesai, ruang yang dipakai untuk memanen Chia tadi bisa dialokasikan kembali ke fungsi utamanya, yaitu menyimpan berbagai file.
Nah, karena tidak menggunakan GPU, maka penambangan Chia diklaim tidak membutuhkan listrik yang tak begitu banyak dan disebut lebih ramah lingkungan.
Namun, sejumlah pengguna konon sudah berencana memborong komponen tersebut karena takut Chia benar-benar membuat HDD/SSD langka.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.