Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasokan Hard Disk Terancam Langka karena Mata Uang Kripto Ini

Kompas.com - 18/04/2021, 20:02 WIB
Bill Clinten,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

Sumber Tech Radar

KOMPAS.com - Para penambang kripto (cryptominer) disebut sebagai salah satu pihak yang membuat stok kartu pengolah grafis (GPU) langka di pasaran dan harganya menjadi mahal. Sebab, kegiatan penambangan membutuhkan GPU yang cukup mumpuni.

Tak hanya GPU, stok komponen media penyimpanan, alias storage (HDD/SSD) juga dikabarkan bakal ikutan langka karena kegiatan penambangan mata uang kripto. Kenapa bisa?

Hal ini disebabkan oleh satu mata uang kripto anyar bernama "Chia" yang ternyata bisa dikumpulkan menggunakan ruang kosong dalam storage.

Menurut penggagasnya, Bram Cohen, pengguna bisa mengalokasikan sejumlah kapasitas storage mereka yang tidak terpakai sebagai "tempat" untuk menambang Chia.

Baca juga: Apa Itu Bitcoin yang Harganya Tembus Rp 924 Juta

Ilustrasinya begini, apabila pengguna memiliki SSD 1 TB, maka mereka bisa mengalokasikan 500 GB via software khusus untuk mengumpulkan Chia.

Dalam kondisi ini, ruang penyimpanan 500 GB tersebut tidak bisa dipakai untuk menyimpan foto, video, dan lain sebagainya.

Namun, ketika proses penambangan sudah selesai, ruang yang dipakai untuk memanen Chia tadi bisa dialokasikan kembali ke fungsi utamanya, yaitu menyimpan berbagai file.

Nah, karena tidak menggunakan GPU, maka penambangan Chia diklaim tidak membutuhkan listrik yang tak begitu banyak dan disebut lebih ramah lingkungan.

Harga HDD/SSD sudah naik?

My Passport SSD Western Digital siap dipasarkan di Indonesia pada November 2017 mulai dari 256 GB.Western Digital My Passport SSD Western Digital siap dipasarkan di Indonesia pada November 2017 mulai dari 256 GB.
Sebagai informasi, Chia sendiri saat ini belum bisa didapatkan dan dibeli oleh pengguna secara luas.

Namun, sejumlah pengguna konon sudah berencana memborong komponen tersebut karena takut Chia benar-benar membuat HDD/SSD langka.

Hal ini kabarnya sudah terjadi di Hong Kong, di mana salah satu media lokal, HKEPC memantau bahwa penjualan storage berkapasitas 4 TB hingga 8 TB di kawasan tersebut meningkat drastis beberapa waktu belakangan.

Apabila terus seperti ini, bukan tak mungkin storage menjadi langka seperti GPU dan harganya otomatis bakal semakin mahal, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari TechRadar, Minggu (18/4/2021).

Baca juga: Cerita Pria Kehilangan Bitcoin Senilai Rp 7,7 Miliar gara-gara Elon Musk Palsu

Bahkan, HKEPC memprediksi peningkatan harga bisa berkisar 200 dolar Hong Kong (sekitar Rp 370.000) hingga 600 dolar Hong Kong (sekitar Rp 1,1 juta).

Selain itu, Jiahe Jinwei, salah satu produsen media penyimpanan asal China mengaku bahwa stok SSD NVMe berkapasitas 1 TB dan 2 TB buatan mereka malah sudah habis terjual.

Jinwei lantas berencana mencegah para penambang ini memborong komponen storage yang ditujukan untuk konsumen.

Caranya adalah membuat SSD khusus para penambang, mirip dengan produk CMP (Cryptocurrency Mining Processor) dari Nvidia yang dikhususkan untuk para penambang,

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Tech Radar
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com