Sistem keamanan TFA ini dapat mencegah aksi pencurian akun karena mampu memberikan lapisan keamanan tambahan apabila kredensial akun (username dan password) bocor.
"Hindari menggunakan akun digital jika hanya dilindungi kredensial tradisional, seperti username dan password saja," pungkas Alfons.
Alfons mengungkapkan bahwa aksi mention massal di Facebook ini merupakan bagian dari metode phising untuk mencuri username dan password pengguna.
Pengguna awalnya akan di-mention dalam kolom komentar unggahan Facebook page yang berisi tautan konten pronografi.
Namun bila diperhatikan lebih saksama, URL situs tersebut jauh berbeda dengan yang digunakan oleh Facebook. URL resmi Facebook adalah facebook.com atau www.facebook.com.
Baca juga: Awas, Ada Jebakan Tag di Facebook dengan Umpan Konten Tak Senonoh
"Situs phishing yang dirancang sedemikian rupa seakan-akan dari Facebook yang meminta konfirmasi ulang bahwa video ini hanya untuk pengguna berusia 18 tahun ke atas dan harus memasukkan kredensial akun Facebook," ungkap Alfons.
Bila pengguna melakukan login akun Facebook di situs phising tersebut, kata Alfons, secara otomatis kredensial akun pengguna berhasil dicuri.
"Setiap kali berhasil mencuri kredensial Facebook korbannya, maka akun tersebut langsung digunakan untuk melakukan mention massal kepada sebanyak mungkin kontak," pungkas Alfons.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.