Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disuntik Dana Segar, Valuasi Clubhouse Tembus Rp 58 Triliun

Kompas.com - 21/04/2021, 14:09 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Aplikasi media sosial berbasis audio, Clubhouse, baru-baru ini mendapat suntikan dana segar dari putaran pendanaan seri C.

Putaran pendanaan Clubhouse kali ini dipimpin oleh Andrew Chen dari Andreessen Horowitz, diikuti investor lain yakni DST Global, Tiger Global, dan Elad Gil.

Tidak disebutkan berapa dana segar yang didapatkan. Menurut beberapa sumber dalam, perolehan pendanaan seri C dirahasiakan karena bersifat "multi-stage" sehingga tidak ditutup secara resmi.

Namun dari pendanaan itu, total valuasi Clubhouse diperkirakan mencapai 4 miliar dollar AS atau sekitar Rp 58 triliun (kurs Rp 14.500). Valuasi tersebut naik tiga kali lipat dari putaran pendanaan seri B bulan Januari lalu yang juga dipimpin Andreessen Horowitz.

Melalui blog resminya, pihak Clubhouse mengatakan dana segar dari investor akan digunakan untuk meningkatkan infrastruktur dan mendukung pertumbuhan kreator di platform mereka.

"Sementara itu, kami memiliki tim empat kali lipat lebih banyak tahun ini, menstabilkan infrastruktur kami, meluncurkan Payment dalam versi beta untuk membantu monetisasi para kreator, dan bersiap untuk peluncuran versi Android, ada banyak hal yang harus dikerjakan untuk membawa Clubhouse ke lebih banyak orang di seluruh dunia," tulis Clubhouse.

Di tengah popularitasnya, Clubhouse menemui sejumlah kendala. Mereka mengakui server mereka bermasalah beberapa bulan terakhir.

Baca juga: Apa Itu Clubhouse, Medsos Baru yang Dipopulerkan Elon Musk

Selain itu, Clubhouse juga menuai kritikan karena dianggap tidak mampu melakukan moderasi terhadap konten ektremis di platformnya. Aplikasi yang baru seumur jagung itu dilaporkan memiliki 10 juta pengguna aktif mingguan saat ini.

Dikutip dari Crunchbase, Clubhouse juga mendapatkan kucuran dana tambahan 100 juta dollar AS (sekitar Rp 1,4 triliun) pada Januari lalu dan membuat nilai valuasinya mencapai 1 miliar dollar AS (sekitar Rp 14,5 triliun).

Dana ini diperoleh Clubhouse saat semakin banyak platform yang turut mengadopsi layanan serupa Clubhouse. Contohnya Twitter dan Telegram yang sudah memperkenalkan fitur "Clubhouse" versi mereka bernama Twitter Spaces dan Voice Chat 2.0.

Platform lain seperti Spotify, Discord, dan LinkedIn juga disebut-sebut bakal menyusul. Bahkan, Facebook baru saja memperkenalkan fitur serupa Clubhouse bernama Live Audio Rooms.

Sebelumnya, Twitter disebut-sebut tengah dalam tahap diskusi untuk mengakuisisi Clubhouse. Rumor menyebut nilai akuisisinya bisa mencapai 4 miliar dollar AS. Namun, menurut laporan Bloomberg, diskusi itu berakhir tanpa kesepakatan apapun.

Baca juga: 5 Fakta tentang Clubhouse, Medsos Baru yang Tengah Naik Daun

Dirangkum KompasTekno dari Tech Crunch, Rabu (21/4/2021), putaran pendanaan ini kemungkinan diatur bertepatan dengan peluncuran fitur Live Audio Rooms milik Facebook.

Salah seorang sumber menyebut bahwa proses pendanaan ini telah berjalan kurang lebih selama 1,5 bulan. Konon, ada beberapa investor menawarkan dua kali lipat dari nilai valuasi Clubhouse.

Dengan kata lain, ada beberapa investor yang memprediksi nilai valuasi Clubhouse mencapai 8 miliar dollar AS (sekitar Rp116 triliun). Namun, pihak Clubhouse tidak memberikan komentar apapun terkait kabar tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com