Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pernah Bermasalah, Mungkinkah Game Mobile Legends Ditutup?

Kompas.com - 24/04/2021, 18:16 WIB
Kevin Rizky Pratama,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Di balik kesuksesannya, game multiplayer online battle arena (MOBA) populer Mobile Legends: Bang Bang pernah menuai kontroversi.

Pada debut pertamanya di Juli 2016, game besutan Moonton ini sudah mendapat tuntutan dari Riot Games. pengembang seri game MOBA League of Legends (LoL). Semua berawal ketika Moonton hendak merilis game MOBA pertamanya ini di Google Play Store.

Kala itu, Mobile Legends: Bang Bang masih mengusung nama Mobile Legends: 5v5 MOBA. Riot Games menuding bahwa Moonton karena telah menjiplak kekayaan intelektual game LoL.

Baca juga: Bocoran Karakter dan Skin Baru Mobile Legends, Ini Rinciannya

Hal ini berujung pada keputusan Moonton yang terpaksa harus menghapus Mobile Legends: 5v5 MOBA dari Google Play Store. Barulah pada 9 November 2016, Moonton kembali merilis game ini dengan judul baru, yakni Mobile Legends: Bang Bang.

Satu tahun kemudian, Moonton kembali digugat Riot Games. Kali ini, gugatan tersebut dialamatkan kepada tiga judul game bikinan Moonton, termasuk Magic Rush: Heroes, Mobile Legends: 5v5 MOBA, dan Mobile Legends: Bang-Bang.

Perbandingan tampilan game pada League of Legends (kiri) dan Mobile Legends (kanan)Dote Esports Perbandingan tampilan game pada League of Legends (kiri) dan Mobile Legends (kanan)

Kali ini Riot Game menuduh bahwa Montoon telah mencontek telah beragam elemen yang terdapat di dalam LoL.

"Terdapat sebagian besar unsur (di dalam game) yang secara langsung dan sengaja diambil dari LoL, termasuk namun tidak terbatas pada karakter LoL, artwork, rancangan peta, hingga desain karakter dan monster," tulis Riot Games.

Riot Games juga mengajukan keberatan terkait judul game Mobile Legends yang terdengar mirip dengan League of Legends. Kasus ini sempat dibawa ke Pengadilan Distrik Pusat California di AS namun harus dibatalkan dengan alasan forum non Conveniens.

Moonton dipinang TikTok

Belumlama digugat Riot Games, Moonton mendapat tuntutan baru, dari Tencent, perusahaan asal China yang menaungi pengembang Riot Games.

Baca juga: Moonton Dibeli TikTok, Bagaimana Nasib Game Mobile Legends?

Mulanya, Tencent mengajukan tuntutannya melalui Pengadilan Distrik Pusat California di AS pada tahun 2017 lalu. Namun kasus tersebut kembali dicabut karena telah dialihkan ke pengadilan di Shanghai.

Pada Maret 2021 lalu, perusahaan induk TikTok, ByteDance, resmi mengakuisi Moonton. Adapun proses akuisisi ini merupakan salah satu langkah ByteDance dalam memperluas jangkauan bisnisnya di industri game.

Tidak disebutkan secara pasti berapa total dana yang harus dikeluarkan Bytedance, tapi menurut sumber yang tidak disebutkan identitasnya, diperkirakan dana tersebut mencapai kisaran 4 milliar dollar AS (sekitar Rp 57,4 triliun).

Setelah jatuh ke tangan ByteDance, Moonton kabarnya akan tetap beroperasi secara mandiri. ByteDance pun akan secara otomatis bersaing langsung dengan Tencent.

Mungkinkah Mobile Legends Ditutup?

Tidak ada yang tahu pasti bagaimana nasib yang akan dialami Mobile Legends: Bang Bang di masa yang akan datang. Saat ini, Mobile Legends:Bang Bang merupakan salah satu game terpopuler di kawasan Asia Tenggara.

Baca juga: Ini Dia 10 Game Mobile Terpopuler di Indonesia

Di Indonesia, game ini bahkan menduduki urutan pertama pada kategori game mobile terpopuler berdasarkan jumlah pemain, menurut data Hootshuite dan We Are Social yang dirilis beberapa waktu lalu.

Namun jika mengacu pada rekam jejak Moonton, pihak pengembang agaknya harus meninggalkan kebiasaan lamanya "mencontek" konsep dari game lain dalam mempertahankan kepemiminannya di pasaran MOBA. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Samsung Perkenalkan Memori LPDDR5X Terkencang untuk Ponsel dan AI

Samsung Perkenalkan Memori LPDDR5X Terkencang untuk Ponsel dan AI

Hardware
Penerbit 'GTA 6' PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Penerbit "GTA 6" PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Game
TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

Software
HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com