Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan Karier Nadiem Makarim, dari Bos Gojek hingga Jabat Mendikbud Ristek

Kompas.com - 29/04/2021, 12:11 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo resmi melantik Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan serta Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek), di Istana Negara, Rabu (28/4/2021).

Instansi tersebut merupakan peleburan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) serta Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek).

Nadiem sebelumnya menjabat sebagai Mendikbud pada kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024. Sementara jabatan Menristek sebelumnya diamanatkan pada Bambang Brodjonegoro.

Baca juga: CEO GoJek Bicara soal Tantangan dan Strategi Setelah Ditinggal Nadiem

Sebelum masuk ke pemerintahan, Nadiem dikenal sebagai bos startup decacorn Gojek. Ia kemudian menjadi salah satu menteri dengan usia muda di kabinet Indonesia Maju.

Nadiem lahir di Singapura, 4 April 1984, putra ketiga dari pasangan Nono Anwar Makarim dan Atika Algadri. Latar belakang keluarganya jauh dari ranah bisnis. Ayah Nadiem dikenal sebagai aktivis sekaligus pengacara kondang di Tanah Air.

Pendidikan Nadiem Makarim

Nadiem menempuh pendidikan dasar hingga menengah pertama di Indonesia. Ia lalu melanjutkan pendidikan menengah atas di Singapura dan melanjutkan studi ke Amerika Serikat.

Nadiem meraih gelar sarjana (Bachelor of Arts/BA) dari Hubungan Internasional di Brown University, dan melanjutkan S2 di Harvard University, hingga meraih gelar Master of Business Administration.

Setelah lulus, Nadiem kembali ke Indonesia dan bekerja di perusahaan konsultan bertaraf internasional, McKinsey & Company di Jakarta selama tiga tahun. Ia lalu pindah ke Zalora Indonesia sebagai Co-founder dan Managing Editor selama setahun.

Tahun 2013, Nadiem pindah ke perusahaan layanan pembayaran nontunai KartuKu dan menjabat sebagai Chief Innovation Officer selama satu tahun.

Mendirikan Gojek

Saat berpindah dari satu perusahaan ke perusahaan yang lain, Nadiem menyempatkan untuk membangun sendiri perusahaannya. Pada 2010, ia mulai mendirikan startup Gojek yang kini menjadi PT Aplikasi Karya Anak Bangsa.

Gojek lahir dari kejelian insting bisnis Nadiem yang mengaku sering menggunakan ojek untuk ke kantor. Ia pun mencoba mengawinkan teknologi dan ojek menjadi inovasi baru.

Kehadiran Gojek sangat disruptif. Gojek menjadi alat transportasi umum "rasa baru" di Indonesia, dan cepat menarik perhatian masyarakat karena kemudahan akses yang ditawarkan.

Baca juga: GoTo, Inikah Nama Perusahaan Baru Hasil Merger Gojek-Tokopedia?

Gojek sukses menarik perhatian masyarakat dan berkembang pesat menjadi decacorn pertama di Indonesia, sebagai startup dengan valuasi lebih dari 10 miliar dollar AS.

Startup ini pun melebarkan sayap hingga ke sejumlah negara lain di Asia Tenggara, seperti Vietnam, Singapura, dan Thailand.

Nadiem menjabat sebagai CEO Gojek sejak tahun 2011 hingga dilantik menjadi Mendikbud pada 2019.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com