Untuk mengamankan e-mail, pengguna disarankan menggunakan kata sandi yang cukup kuat, misalnya berupa kombinasi angka, huruf, simbol, atau huruf kapital.
Apabila password dengan komposisi tersebut sulit diingat, Alfons menyarankan pengguna untuk memasang aplikasi password manager yang bisa diunduh secara gratis di toko aplikasi Google Play Store atau Apple App Store.
Beberapa di antaranya Bitwarden Password Manager, LastPass Password Manager, dan Keeper Password Manager.
Berbagai aplikasi ini berfungsi untuk menghasilkan kombinasi password yang sulit ditebak dan menyimpannya rapat-rapat dengan sistem enkripsi buatan masing-masing aplikasi tersebut. Ketika dibutuhkan, kata sandi tersebut bisa disalin dengan mudah.
"Untuk keamanan password sangat disarankan pakai aplikasi password manager karena kata sandi akan dilindungi dan terenkripsi dengan baik," ungkap Alfons.
Alfons mengimbau pengguna untuk tidak mencatat kata sandi di aplikasi notes dan sejenisnya. Sebab, dokumen tersebut tidak terlindungi dengan enkripsi dan berpotensi bisa disalin oleh siapa saja dengan mudah.
Baca juga: 3 Miliar E-mail dan Password Bocor di Internet, Cek Apakah Anda Terdampak
3. Jangan asal klik tautan dalam e-mail
Phishing merupakan kegiatan yang mengelabui pengguna dengan cara menyertakan beberapa tautan (link) berbahaya yang dikirimkan via e-mail.
Apabila berhasil mengeklik, peretas tersebut bisa saja mengumpulkan berbagai data pribadi milik sang korban, tak terkecuali akun e-mail mereka.
Oleh karena itu, jangan asal mengeklik tautan dalam e-mail yang dikirimkan dari pengirim misterius.
Jangan lupa untuk mengecek keaslian domain pengirim e-mail tersebut. Apabila menyerupai situs asli, seperti @YouTuube.com (yang asli @youtube.com), bisa dipastikan e-mail tersebut palsu dan berbahaya.
Baca juga: Apa Itu Phising dan Bagaimana Cara Menghindarinya?
4. Jangan pakai Wi-Fi umum
Tips selanjutnya adalah tidak menggunakan jaringan Wi-Fi yang disediakan berbagai tempat umum, seperti restoran, kafe, dan bandara.
Meski praktis dan gratis, Wi-Fi di tempat-tempat umum memiliki risiko keamanan karena pengguna tak tahu siapa saja yang tersambung, ataupun siapa yang membuat hotspot.
Para peretas pun bisa memanfaatkan kelengahan pengguna gadget di tempat publik untuk mencuri informasi penting dengan berbagai macam cara.