Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Samsung Raup Untung di Tengah Kelangkaan Chipset

Kompas.com - 30/04/2021, 19:03 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Samung Electronic mencatatkan keuntungan di tengah krisis kelangkaan chipset di industri teknologi.

Dalam laporan keuangan kuartal pertama yang berakhir 31 Maret 2021, pendapatan total Samsung diklaim mencapai 65,39 triliun won atau sekitar Rp 850,4 triliun (kurs Rp 13).

Angka tersebut naik 6 persen dari pendapatan di kuartal sebelumnya dan naik 18,19 persen dibanding kuartal yang sama tahun lalu. Profit operasional naik 4 persen dari kuartal sebelumnya, menyentuh angka 9,38 triliun won.

Dibanding periode yang sama tahun lalu, profit operasional Samsung naik 45,53 persen, menurut laporan dari Korea Herald. Samsung mengklaim pendapatan di kuartal I-2021 menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah.

Baca juga: 3 Smartphone Baru Samsung Lolos Sertifikasi Postel, Segera Masuk Indonesia?

Naiknya pendapatan dan laba Samsung diperoleh dari penjualan smartphone dan peralatan elektronik yang solid, melampaui pendapatan di sektor semikonduktor dan layar.

Untuk bisnis semikonduktor, Samsung mencatatkan pendapatan sebesar 19,01 triliun won (sekitar Rp 247 triliun) dan keuntungan operasional sebesar 3,37 triliun won (sekitar Rp 43,7 triliun) di kuartal I-2021.

Pendapatan dari bisnis semikonduktor mengalami penurunan karena adanya gangguan produksi di pabrik Austin, Texas. Diketahui, badai musim dingin di Texas bulan Februari lalu menyebabkan beberapa pabrik semikonduktor tutup, termasuk pabrik Samsung.

Samsung mengatakan bahwa lini produksi di Austin, Texas sudah kembali pulih sepenuhnya di kuartal kedua. Vendor asal Korea Selatan itu akan memperluas pasokan di paruh kedua tahun ini melalui produksi massal di pabrik Pyeongtaek Line 2.

Kemudian untuk bisnis layar, Samsung membukukan pendapatan sebesar 6,92 triliun won (sekitar Rp 89,7 triliun) dan profit operasional sebesar 0,36 triliun won (sekitar Rp 4,6 triliun) di kuartal I-2021.

Baca juga: Prediksi Bos Cisco soal Kelangkaan Chipset di Dunia

Seperti bisnis semikonduktor, bisnis layar Samsung juga mengalami penurunan secara kuartal ke kuartal (QoQ), akibat kelangkaan chipset yang mempengaruhi banyak pelanggan smartphone serta musim belanja yang mulai menurun.

Namun, secara tahun ke tahun (YoY), pendapatan bisnis layar meningkat berkat adopsi layar OLED yang diperluas untuk model flagship hingga entry-level.

Pendapatan dari kategori layar besar menurun karena konversi lini produksi yang sedang berlangsung, demi mempersiapkan televisi generasi selanjutnya.

Seperti dikatakan sebelumnya, bisnis mobile Samsung menguat di kuartal I-2021 dengan membukukan pendapatan sebesar 29,21 triliun won (sekitar 379,6 triliun) dan keuntungan operasional 4,39 triliun won (sekitar 57 triliun).

Di saat permintaan pasar dan musim belanja yang menurun dari kuartal ke kuartal, Samsung mengatakan bahwa secara keseluruhan, permintaan perangkat mobile mulai pulih dibanding awal tahun lalu saat pandemi Covid-19 baru menghantam dunia.

Penjualan smartphone Samsung meningkat secara QoQ, didorong oleh lini Galaxy S21 serta ponsel mid-range dari seri Galaxy A.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com