Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Telegram Ejek WhatsApp di Twitter soal Kebijakan Privasi Baru

Kompas.com - 16/05/2021, 08:00 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

Sumber Twitter

Karena sudah aktif secara default, pengguna WhatsApp tak perlu repot mengotak-atik pengaturan. Sistem enkripsi berlaku untuk perpesanan teks, audio, video call, maupun WhatsApp Web.

Sedangkan Telegram, layanan pesan instan ini juga sudah dibekali dengan sistem enkripsi.

Sebagaimana dirangkum dari Wired, perbedaannya, enkripsi Telegram secara default hanya antara perangkat dan server Telegram atau user-to-server. Ini berbeda dengan WhatsApp yang menggunakan enkripsi end-to-end secara default.

Di Telegram, hanya chat yang dikirim dan diterima lewat fitur Secret Chat yang dilindungi enkripsi end-to-end.

Baca juga: Apa Itu Fitur Enkripsi pada WhatsApp?

Telegram kebanjiran pengguna, WhatsApp turun pamor

WhatsApp sempat mengalami penuruan pamor karena kebijakan privasi baru yang mulai digulirkannya pada awal Januari lalu, sebelum akhirnya resmi diterapkan pada akhir pekan ini, Sabtu (15/5/2021).

Saat ketentuan privasi baru WhatsApp dirilis, sejumlah pengguna sempat khawatir soal privasi data mereka dan memilih untuk beralih ke aplikasi pesan instan lain yang dianggap lebih "aman". Salah satunya ialah Telegram.

Mengawali tahun 2021, pendiri Telegram, Pavel Durov mengatakan bahwa platform pesan instannya telah memiliki 500 juta pengguna aktif bulanan.

Ketika itu, Durov mengatakan 25 juta pengguna baru di antaranya bergabung ke Telegram hanya dalam kurun waktu 72 jam. Pengguna baru berasal paling banyak berasal dari wilayah Asia dan Eropa.

Membludaknya pengguna baru Telegram agaknya merupakan buntut dari pembaruan kebijakan layanan dan privasi pesaingnya, WhatsApp.

Baca juga: Gara-gara WhatsApp, Telegram Melejit Jadi Aplikasi Terpopuler

Hal ini juga terlihat dari aporan beberapa firma riset aplikasi. Seperti Sensor Tower yang mengatakan WhatsApp mengalami penurunan jumlah unduhan yang signifikan, yakni hingga 11 persen pada minggu awal Januari 2021, dibandingkan periode sebelumnya.

Firma riset aplikasi App Annie juga melaporkan terjadi penurunan peringkat WhatsApp di daftar aplikasi terpopuler, baik di Android dan iOS.

App Annie menyebut jumlah unduhan WhatsApp pada pertengahan Januari lalu saat kebijakan baru ini diumumkan, menempati peringkat ke-38 di Amerika Serikat dan peringkat ke-10 di Inggris. Peringkat ini tercatat lebih rendah dari periode sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber Twitter


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com