Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Merek Ponsel Populer yang Sekarang Tinggal Nama

Kompas.com - Diperbarui 07/01/2022, 06:26 WIB
Conney Stephanie,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

Belakangan, pada 2020, BlackBerry pecah kongsi dari TCL sehingga mereknya terancam lenyap. Namun, ponsel kabarnya akan tetap dihadirkan lewat kerja sama baru antara pabrikan FIH Mobile dan startup OnwardMobility asal AS.

8. Palm

Palm boleh dibilang adalah salah satu pelopor sekaligus nama paling mentereng di masa kejayaan perangkat Personal Digital Assistant (PDA), di peralihan dekade 1990-an ke 2000-an.

Perangkat-perangkat Palm tak ubahnya komputer mungil dengan pelengkap berupa stylus untuk melakukan input di layarnya yang berukuran besar. Seiring waktu, nama Palm mulai terpinggirkan hingga akhirnya terdepak oleh para pemain baru di industri smartphone.

Baca juga: Warisan Teknologi dari Palm untuk Smartphone Masa Kini

Palm dibeli oleh HP pada 2010, tapi produksinya langsung dihentikan setahun setelahnya. Nama Palm sempat hadir kembalilewat TCL yang membeli lisensi mereknya pada 2014, tapi gagal di pasaran.

Yang tertinggal kini hanya sistem operasinya, webOS, yang pada 2013 dijual ke LG. Bukan untuk dipakai di ponsel, melainkan TV pintar.

9. Vertu

smartphone Vertuslashgear.com smartphone Vertu

Vertu lahir sebagai merek mewah besutan Nokia pada 1998. Produk-produknya yang dihargai selangit bertabur bahan mahal, mulai dari sapuhan logam mulia, kulit buaya, hingga permata berharga. Bahkan ada layanan concierge khusus yang siap melayani kebutuhan pemiliknya.

Membidik pasaran niche berupa konsumen super kaya bukan berarti Vertu bisa selamat di industri ponsel. Perusahaan yang berbasis di Inggris itu dinyatakan bangkrut dan dilikuidasi pada 2017.

Baca juga: Sempat Bangkrut, Vertu Kembali Rilis Ponsel Seharga Mobil

Merek Vertu kemudian dibeli pengusaha asal Turki dan sempat hadir kembali pada 2018 lewat produk yang dijual di China. Semenjak itu namanya belum terdengar lagi, tapi sebuah ponsel Vertu sempat muncul di situs otoritas sertifikasi China. Mungkinkah ceritanya belum berakhir?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com