Belakangan, pada 2020, BlackBerry pecah kongsi dari TCL sehingga mereknya terancam lenyap. Namun, ponsel kabarnya akan tetap dihadirkan lewat kerja sama baru antara pabrikan FIH Mobile dan startup OnwardMobility asal AS.
Palm boleh dibilang adalah salah satu pelopor sekaligus nama paling mentereng di masa kejayaan perangkat Personal Digital Assistant (PDA), di peralihan dekade 1990-an ke 2000-an.
Perangkat-perangkat Palm tak ubahnya komputer mungil dengan pelengkap berupa stylus untuk melakukan input di layarnya yang berukuran besar. Seiring waktu, nama Palm mulai terpinggirkan hingga akhirnya terdepak oleh para pemain baru di industri smartphone.
Baca juga: Warisan Teknologi dari Palm untuk Smartphone Masa Kini
Palm dibeli oleh HP pada 2010, tapi produksinya langsung dihentikan setahun setelahnya. Nama Palm sempat hadir kembalilewat TCL yang membeli lisensi mereknya pada 2014, tapi gagal di pasaran.
Yang tertinggal kini hanya sistem operasinya, webOS, yang pada 2013 dijual ke LG. Bukan untuk dipakai di ponsel, melainkan TV pintar.
Vertu lahir sebagai merek mewah besutan Nokia pada 1998. Produk-produknya yang dihargai selangit bertabur bahan mahal, mulai dari sapuhan logam mulia, kulit buaya, hingga permata berharga. Bahkan ada layanan concierge khusus yang siap melayani kebutuhan pemiliknya.
Membidik pasaran niche berupa konsumen super kaya bukan berarti Vertu bisa selamat di industri ponsel. Perusahaan yang berbasis di Inggris itu dinyatakan bangkrut dan dilikuidasi pada 2017.
Baca juga: Sempat Bangkrut, Vertu Kembali Rilis Ponsel Seharga Mobil
Merek Vertu kemudian dibeli pengusaha asal Turki dan sempat hadir kembali pada 2018 lewat produk yang dijual di China. Semenjak itu namanya belum terdengar lagi, tapi sebuah ponsel Vertu sempat muncul di situs otoritas sertifikasi China. Mungkinkah ceritanya belum berakhir?