Untuk mengakses fitur ini, pengguna bisa buka aplikasi Facebook, kemudian pergi ke "settings & privacy" > "settings" > "access your information".
Di halaman access your information, pengguna bisa melihat beberapa kategori data yang dibagikan pengguna dan dikumpulkan Facebook, di antaranya ada informasi soal aktivitas terbaru di Facebook (postingan, komentar, pesan di Messanger, dsb).
Ada pula kategori informasi soal detail personal (tanggal pembuatan akun, informasi kontak, nama, ulang tahun, dsb), informasi login, aplikasi dan situs web yang tertaut dengan Facebook, dan lainnya.
Pengguna juga dimungkinkan untuk mengunduh seluruh informasi terkiat dirinya di Facebook, melalui fitur "Access Your Information" ini.
3. Manage Activity
Tak hanya mengelola privasi dan penggunaan data pengguna, Satterfield juga menyebutkan bahwa Facebook telah menghadirkan fitur "manage activity" untuk memudahkan pengguna mengelola aktivitasnya di Facebook.
Pengguna bisa mengarsipkan atau membuang unggahan yang sudah tak ingin lagi dimunculkan di akunnya.
Untuk bisa menggunakan fitur ini, pengguna tinggal buka aplikasi Facebook, lalu pergi ke "settings & privacy" > "settings" > "activity log" > "manage activity".
4. Ads control
Satterfield tak memungkiri bahwa Facebook memanfaatkan data pengguna untuk menyajikan iklan yang dipersonalisasi. Kendati demikian, ia menegaskan bahwa Facebook mampu menyediakan iklan dan tetap menghargai privasi penggunanya.
"Kami telah mengucurkan banyak dana dan sumber daya untuk membuktikan, bahwa kami bisa melakukan keduanya secara bersamaan," jelas Satterfield.
Satterfield menjelaskan fitur ini hadir di pojok kanan jendela iklan yang dilihat pengguna. Dengan begitu, pengguna dapat memahami alasan dirinya akhirnya bisa melihat iklan tersebut.
Beberapa faktor yang mungkin membuat pengguna melihat suatu iklan di Facebook ialah karena profil atau preferensi pengguna cocok dengan target audiens pengiklan.
"Di Facebook, pengiklan bisa menargetkan audiens tertentu yang dipandang cocok untuk melihat iklan ini, entah karena faktor wilayah, penggunaan bahasa, umur, dan sebagainya," jelas Satterfield.