Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Cara agar Akun Telegram Tidak Bisa Di-"hack"

Kompas.com - 21/05/2021, 14:06 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

3. Di laman tersebut, pengguna bisa melihat versi aplikasi Telegram, model perangkat, versi OS yang digunakan, IP address, dan juga lokasi di mana saja akun tersebut sedang diakses.

4. Jika ada perangkat yang mencurigakan, segera putus akses dengan perangkat tersebut, dengan mengklik daftar perangkat lalu pilih hapus.

3. Mengaktifkan Passcode Lock

Opsi ini bisa digunakan untuk melapisi keamanan aplikasi Telegram. Apabila pengguna mengaktifkan Passcode Lock, pengguna akan diminta memasukkan kode berisi empat digit angka untuk membuka aplikasi. 

Kode tersebut harus diingat, sebab jika pemilik akun lupa passcode yang telah dipasang, satu-satunya cara adalah menghapus dan meng-install ulang aplikasi Telegram. Jika dihapus, semua chat rahasia juga akan ikut hilang.

Untuk mengaktifkan Passcode Lock, gunakan cara berikut:

1. Buka menu "setting" > "privacy and security".

2. Pilih "passcode lock".

3. Masukkan empat digit angka untuk mengatur passcode, dan ulangi lagi untuk konfirmasi.

4. Jika telah diaktifkan, pengguna harus memasukkan passcode agar bisa membuka Telegram.

Cara mengaktifkan fitur Passcode di TelegramTelegram Cara mengaktifkan fitur Passcode di Telegram

4. Abaikan pesan palsu

Tidak menutup kemungkinan, hacker melakukan phishing, yakni penipuan dengan cara mengirimkan pesan berisi tautan palsu.

Biasanya, pesan berbunyi bahwa akun telah diblokir dan pengguna diminta mengklik tautan palsu tersebut untuk bisa mengaksesnya lagi, dan tentu saja hal tersebut hanya jebakan.

Baca juga: Begini Cara Mengembalikan Akun WhatsApp yang Diretas

Tidak jarang, tautan mengarah ke sebuah situs "bodong" yang dibuat semirip mungkin dengan situs Telegram, untuk meyakinkan pengguna. Perlu diingat bahwa Telegram tidak pernah meminta konfirmasi identitas pengguna.

5. Gunakan password yang kuat

Sebisa mungkin gunakan password yang rumit dengan kombinasi angka, simbol, dan huruf agar tidak mudah diterka peretas. Bisa juga menggunakan situs pembuat password untuk memilih password yang kuat.

6. Hati-hati pishing

Seperti yang telah dijelaskan sebelumya, hacker bisa saja menjebak dengan cara phishing dengan mengaku sebagai pihak Telegram.

Untuk memastikan apakah pesan tersebut benar-benar dikirim pihak Telegram, pastikan akun pengirim memiliki lencana/centang biru sebagai tanda telah diverifikasi atau tidak.

Baca juga: Cara Memindahkan Chat dari WhatsApp ke Telegram dan Signal

7. Hindari menggunakan perangkat jailbreak

Menggunakan perangkat jailbreak atau root memiliki peluang lebih rentan disusupi peretas, untuk mengambil alih perangkat, termasuk mengakses aplikasi perpesanan dan informasi sensitif lainnya.

Peretas yang memiliki akses root akan mudah melewati segala macam fitur keamanan yang sudah dipasang.

Cara-cara di atas bisa digunakan mencegah agar Telegram tidak bisa atau sulit di-hack/diretas. Namun bukan tidak mungkin peretasan masih bisa terjadi, dengan berbagai cara dan kelihaian peretas/hacker.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com