Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencipta Ethereum Buka Suara soal Anjloknya Harga Mata Uang Kripto

Kompas.com - 24/05/2021, 12:01 WIB
Kevin Rizky Pratama,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Nilai valuasi mata uang kripto (cryptocurrency) mendadak mengalami "kebakaran" selama beberapa pekan terakhir.

Bitcoin yang mulanya stabil, pada Rabu pekan lalu sempat anjlok 30 persen atau sebesar 30.000 dollar AS (sekitar Rp 431 juta) hanya dalam satu hari.

Menanggapi situasi ini, co-creator Ethereum Vitalik Buterin angkat bicara. Pria berusia 27 tahun itu menjelaskan saat ini mata uang kripto (cryptocurrency) tengah berada di fase bubble.

Meski demikian, ia sendiri mengaku kesulitan dalam memprediksi kapan fase bubble ini akan pecah. Buterin mengatakan jika hal ini dapat terjadi kapan saja.

Baca juga: Harga Bitcoin dkk Terjun Bebas, Ini Penyebabnya

"Bisa saja fase ini sudah berakhir, atau mungkin baru akan terjadi pada beberapa bulan dari sekarang," tutur Buterin dalam sebuah wawancara dengan CNN Business.

Ethereum ikut terimbas terjun bebasnya harga cryptocurrency pekan lalu. Harga Ethereum sempat turun di bawah angka 1.900 dollar AS (sekitar Rp 27,2 juta).

Ethereum sempat kembali naik ke harga 2.700 dollar AS (sekitar Rp 38,7 juta) pada Kamis pagi. Namun, jumlah tersebut masih  jauh jika dibandingkan dengan harga tertinggi Ethereum yang sempat memuncak pada angka 4.384 dollar AS (sekitar Rp 62,9 juta).

Nilai kekayaan Buterin pun terdampak. Programmer keturunan Rusia-Kanada ini sempat bertatus "miliarder" dengan harta senilai 1,1 miliar dollar AS (sekitar Rp 15,8 miliar), tapi angkanya merosot menjadi 879 juta dollar AS (sekitar Rp 12,6 miliar) dalam satu hari,

Buterin mengakui bahwa mata uang kripto saat ini masih rentan terhadap fluktuasi besar yang dipicu oleh kejadian-kejadian tertentu, serta masih butuh waktu agar bisa "kebal" dari faktor-faktor tersebut.

Baca juga: Kicaun Twitter Elon Musk yang Bikin Harga Bitcoin dkk Naik-Turun

Misalnya saja, awal bulan ini harga Bitcoin melemah saat Elon Musk menyatakan bahwa perusahaan mobil listrik Tesla tidak akan lagi menerima uang kripto tersebut karena dinilai berdampak buruk terhadap lingkungan.

Tak lama kemudian, regulator finansial di China mengemukakan larangan menggunakan cryptocurrency untuk transaksi sehingga memberikan pukulan keras terhadap berbagai aset kripto.

Khusus soal dampak terhadap lingkungan, dia menyebutkan bahwa Ethereum di masa depan akan jauh lebih hemat energi dengan beralih dari mekanisme proof-of-work yang rakus listrik ke proof-of-stake.

Baca juga: China Sediakan Pos Pengaduan Aktivitas Penambangan Bitcoin dkk

Dia mengklaim bahwa penghematan listrik yang dihasilkan nantinya akan lebih irit hingga puluhan ribu kali dibanding sebelumnya. Sementara itu, pelopor mata uang kripto, Bitcoin, masih mengandalkan proof-of-work. Ini menurut Buterin adalah salah satu kelemahan Bitcoin.

"Kalau Bitcoin bertahan dengan teknologinya seperti saat ini, ada risiko besar akan tertinggal," katanya, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari CNN Business, Senin (24/5/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Gadget
WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

Internet
Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

e-Business
Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan 'Sensa HD Haptics'

Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan "Sensa HD Haptics"

Gadget
10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

Gadget
Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Gadget
Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai  'Circle to Search' Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai "Circle to Search" Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Software
Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

e-Business
Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Game
Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model Bahasa AI Kecil untuk Smartphone

Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model Bahasa AI Kecil untuk Smartphone

Software
Meta Umumkan Horizon OS, Sistem Operasi untuk Headset VR Merek Apa Pun

Meta Umumkan Horizon OS, Sistem Operasi untuk Headset VR Merek Apa Pun

Software
Tanda-tanda Smartphone iQoo Z9 dan Z9x Segera Masuk Indonesia

Tanda-tanda Smartphone iQoo Z9 dan Z9x Segera Masuk Indonesia

Gadget
Apple Gelar Acara 'Let Loose' 7 Mei, Rilis iPad Baru?

Apple Gelar Acara "Let Loose" 7 Mei, Rilis iPad Baru?

Gadget
Bos Samsung Lee Jae-yong Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan untuk Pertama Kalinya

Bos Samsung Lee Jae-yong Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan untuk Pertama Kalinya

e-Business
Jadwal Maintenance 'Genshin Impact' 24 April, Siap-siap Ada Karakter Baru Arlecchino

Jadwal Maintenance "Genshin Impact" 24 April, Siap-siap Ada Karakter Baru Arlecchino

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com