Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER TEKNO] Merger Gojek-Tokopedia, Uji Operasi 5G Telkomsel, hingga Harga Bitcoin yang Anjlok

Kompas.com - 24/05/2021, 13:02 WIB
Conney Stephanie,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Huftt... akhirnya ketemu hari Senin lagi, selamat melanjutkan realita! Btw, jika menilik satu minggu ke belakang, banyak banget berita seputar dunia teknologi yang bisa diceritakan di artikel terpopuler minggu ini.

Tapi, dari sekian banyak berita, ada beberapa topik yang menarik untuk dibahas secara singkat. Pertama, soal dua startup bernuansa hijau yaitu Gojek dan Tokopedia yang resmi bergabung menjadi GoTo.

Lalu, ada juga soal Uji Layak Operasi (ULO) Telkomsel sebagai persiapan menggelar jaringan 5G di Indonesia.

Oh... jadi topik yang rame itu soal merger Gojek-Tokopedia sama 5G doang?

Enggak dong, ada kabar lain juga nih, yaitu isu kebocoran data yang diklaim berasal dari 279 juta penduduk di Indonesia, harga bitcoin yang terjun bebas, sampai peluncuran Xiaomi Redmi Note 10s di Tanah Air.

Oke, langsung aja kita bahas satu per satu ya...

Gojek dan Tokopedia resmi merger

Goto, layanan Gojek dan Tokopedia.YouTube.com/Gojek Goto, layanan Gojek dan Tokopedia.
17 Mei 2021 menjadi tanggal di mana Gojek dan Tokopedia akhirnya mengumumkan merger dan memperkenalkan entitas baru bernama grup GoTo dengan slogan "Go Far, Go Together".

Nama GoTo diambil dari singkatan "Gojek" dan "Tokopedia". Biar serasi dengan Gojek dan Tokopedia, logo GoTo dibuat dengan nuansa hijau, tapi warnanya lebih muda dibanding dua startup tersebut.

Baca juga: Gojek dan Tokopedia Resmi Merger Menjadi GoTo

Jadi, GoTo itu bentuknya berupa aplikasi atau apa?

Nah, pertanyaan kayak gini banyak banget muncul setelah merger Gojek dan Tokopedia diumumkan.

Menurut VP Corporate Communications Tokopedia, Nuraini Razak, tidak ada aplikasi khusus bernama GoTo setelah aksi kedua korporasi ini terjalin.

Artinya, layanan-layanan Gojek dan Tokopedia masih akan tetap berdiri sendiri-sendiri.

Kalo gitu, tujuan dari merger ini apa dong?

Merger Gojek dan Tokopedia ini memiliki misi untuk memberikan solusi bagi kebutuhan sehari-hari penggunanya lewat layanan yang dimiliki masing-masing.

GoTo bakal menjadi induk yang memayungi entitas Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial. GoTo juga akan menaungi tiga layanan yang berbeda yakni layanan on-demand, layanan keuangan, dan e-commerce.

Adapun layanan Grup GoTo merupakan gabungan dari layanan yang selama ini ada di Gojek dan Tokopedia, seperti marketplace, ekspedisi, pesan-antar makanan, transportasi, keuangan, dan lainnya.

Secara struktur, GoTo ini mirip dengan Alphabet yang menaungi Google. Jadi, GoTo adalah entitas baru yang lebih besar.

Baca juga: Menkominfo: Merger Gojek dan Tokopedia Harus Angkat Ekonomi Digital

Nah, kebayang gak tuh, layanan yang dimiliki masing-masing perusahaan pasti bakal saling melengkapi satu sama lain.

Bagaimana tidak, masing-masing punya keunggulan di sektor yang berbeda. Tokopedia salah satu e-commerce papan atas di Indonesia.

Sedangkan Gojek merupakan startup ride-hailing yang punya segudang layanan online seperti ojek, pengiriman barang dan makanan, serta keuangan digital sendiri bernama GoPay.

Untuk memperluas pangsa pasar, grup GoTo kabarnya juga bakal beroperasi di negara-negara operasional Gojek, sepeti Vietnam, Singapura, dan Thailand.

Kabar baiknya lagi, proses merger ini pun disebut telah disetujui oleh para pemegang saham.

Siapa aja sih investornya?

Kedua startup itu diketahui dibekingi oleh sejumlah investor kenamaan, dua di antaranya adalah Alibaba dan Tencent.

Eitsss gak cuma itu, GoTo kabarnya juga telah mendapatkan "restu" dari beberapa investor Gojek dan Tokopedia lainnya, seperti Google, Facebook, Sequoia Capital, Temasek, hingga operator seluler "pelat merah" Telkomsel.

Rencana IPO

Merger Gojek dan Tokopedia juga dibilang sebagai gerbang pembuka bagi keduanya untuk melantai di bursa saham atau melakukan penawaran saham perdana (IPO) menjadi perusahaan publik.

Baca juga: Gojek-Tokopedia Merger Jadi GoTo, Penjual dan Mitra Dapat Apa?

Rumor yang beredar menyebut bahwa keduanya bakal melakukan dual listing di Amerika Serikat dan Indonesia.

Apabila berhasil menjadi perusahaan publik, Grup GoTo diperkirakan akan memiliki valuasi hingga 40 miliar dollar AS atau sekitar Rp 574 triliun.

Sayangnya, Gojek dan Tokopedia belum merinci berapa kepemilikan saham mereka di Grup GoTo.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com