Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini 11 Tahun yang Lalu, Startup Indonesia Koprol Diakuisisi Yahoo

Kompas.com - 25/05/2021, 20:21 WIB
Bill Clinten,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pada 25 Mei 2010, genap 11 tahun lalu, jejaring sosial populer berbasis lokasi asal Indonesia yang bernama Koprol resmi diakuisisi oleh perusahaan teknologi asal Amerika Serikat (AS), Yahoo Inc.

Koprol merupakan layanan jejaring sosial yang didirikan PT Skyeight Indonesia 2 tahun sebelumnya pada 2008.

Mirip seperti Foursquare, jejaring sosial tersebut memungkinkan penggunanya berbagi informasi, review, foto, hingga informasi tambahan lainnya tentang lokasi tempat mereka berada.

Baca juga: Evy Amir Syamsudin, dari Urus Narapidana hingga Jadi Founder Startup

Usai check-in alias melaporkan lokasinya melalui Koprol, pengguna bisa melihat pengguna lainnya yang sedang berada di tempat yang sama.

Salah satu pendiri SkyEight, Satya Witoelar, mengatakan bahwa akuisisi Koprol oleh Yahoo dilatarbelakangi oleh potensi jejaring sosial tersebut untuk berkembang di Indonesia.

Pada saat diakuisisi, Satya mengklaim layanan microblogging tersebut sudah memiliki sekitar 75.000 pengguna yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

Berawal dari iseng

Ketika dirintis untuk pertama kali, Satya mengaku Koprol mulanya hanya proyek iseng SkyEight yang selesai pada Februari 2009.

"Awalnya proyek iseng-iseng. Perusahaan kami software development, tahunya orang suka (Koprol). Lalu dapat perhatian dari media dan komunitas teknologi. Awal tahun ini dapat perhatian dari bisnis, brand," tutur Satya pada 2010 lalu.

Ilustrasi Yahoo Koprol.Ist Ilustrasi Yahoo Koprol.

Setelah diakusisi Yahoo, Satya mengatakan 10 orang kawannya yang tergabung dalam SkyEight merasa senang dan bangga akan karya mereka yang akhirnya diakui perusahaan sebesar Yahoo.

Baca juga: Startup Asal Indonesia Paling Dilirik Investor Sepanjang 2020

"Seperti sesuatu yang kami tidak harapkan serius, ternyata kami enjoy, dan (akhirnya) diakui sama perusahaan besar. Semoga ini bikin semangat teman-teman yang lain, apabila mengerjakan inovasi, pasti ada yang menghargai," imbuh Satya.

"Koprol" artinya menggelinding, alias mobile

Pada awal proyek iseng tersebut, Satya mengaku ingin membuat sebuah brand yang terdengar kocak di telinga pendengar. Lalu tercetuslah "Koprol", sebuah kata yang sering dipakai di ranah olahraga. Menurut KBBI daring, koprol artinya adalah "berguling ke depan".

"Itu kami mencari-cari saja nama yang lucu, artinya orang gelinding. Lalu anak-anak mengartikan koprol pindah dari satu tempat ke tempat lain," jelas Satya.

Koprol sendiri melambangkan dinamika masyarakat kota Jakarta yang mobilitasnya tinggi, sering berpindah dari satu tempat ke tempat lain, alias mobile.

Baca juga: Daftar Startup yang Didanai Bill dan Melinda Gates, Salah Satunya dari Indonesia

Hal ini sejalan dengan fitur-fitur utama yang ditawarkan Koprol yang bisa digunakan untuk mencari teman baru di tempat yang baru pula, sebuah kegiatan yang lumrah dilakukan bagi pengguna yang sering mobile.

Namun kiprah Koprol tak berlangsung lama. Langkahnya terhenti dua tahun setelah diakuisisi, pada 2012.

Pada saat itu, Yahoo memutuskan untuk melakukan efisiensi bisnis dengan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 2.000 karyawannya, termasuk karyawan Yahoo Indonesia yang tergabung dalam tim Koprol.

Beberapa bulan setelah PHK besar-besaran terjadi, Yahoo memutuskan untuk menghentikan layanan Koprol, efektif pada tanggal 28 Agustus 2012.

Baca juga: Mengenal Solocon Valley, Sekolah Startup di Solo Jawa Tengah

Menurut Yahoo, keputusan alasan penutupan Koprol ini dilakukan dengan kajian portofolio produk secara seksama. Dari kajian tersebut, Koprol dianggap termasuk dalam produk yang tidak memberikan revenue atau engagement yang berarti bagi Yahoo.

Kini, 11 tahun sejak diakuisisi Yahoo, Koprol sudah tidak terdengar. Meski demikian, tak ada salahnya untuk mengingat kembali bahwa pernah ada startup lokal yang sempat diakusisi oleh startup raksasa asal AS sekelas Yahoo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com