Terlepas dari banyaknya kekurangan 1G, jaringan pionir itu dapat bertahan cukup lama. Hingga pada tahun 1991, di mana jaringan 2G akhirnya pertama kali komersil di Finlandia.
Jaringan yang telah mengandalkan teknologi Global System for Mobile Communications (GSM) ini turut dilengkapi dengan berbagai penyempurnaan.
Baca juga: Palestina Nikmati Internet 3G Setelah Menunggu 10 Tahun
Salah satunya mencakup sistem keamanan yang memungkinkan panggilan telepon yang terenkripsi. Dengan demikian, pengguna dapat lebih tenang saat melakukan panggilan telepon, karena tidak lagi dapat disadap.
Peningkatan lain datang dari aspek kualitas suara. Pengguna tak lagi menemukan suara statis yang bising saat melakukan panggilan.
Soal kecepatan, jaringan 2G menawarkan bandwidth 30 KHz hingga 200 KHz. Selain itu, jaringan ini turut memungkinkan pengguna untuk mengirim pesan SMS dan MMS, meskipun dengan kecepatan rendah, hingga 64 Kbps.
Peningkatan berkelanjutan dari teknologi GSM memperkenalkan jaringan seluler 2,5G, yang menggabungkan kemampuan packet switching dalam bentuk GPRS, dan juga teknologi EDGE.
Jaringan 2,5G mampu menghasilkan kecepatan data hingga 144kbps, memungkinkan pengguna untuk mengirim dan menerima pesan e-mail dan menjelajahi web.
Hal ini menyebabkan penggunaan ponsel semakin meningkat, sehingga permintaan akan data kian membengkak.
Memasuki era tahun 2000-an, teknologi jaringan 3G mulai diperkenalkan oleh NTT DoCoMo tepatnya pada tahun 2001.
Jika dibandingkan dengan pendahulunya, jaringan 3G memiliki kemampuan transfer data 4 kali lebih besar dengan kecepatan rata-rata mencapai 2 Mbps dan kecepatan maksimum hingga 14 Mbps.
Berkat peningkatan ini, jaringan 3G seluruh kegiatan mulai dari streaming video, konferensi video, hingga panggilan video dapat dilakukan dengan lebih lancar.
Pengguna pun dapat mendengarkan musik, melakukan panggilan, mengirim pesan teks, dan melakukan pencarian melalui internet menggunakan perangkat seluler mereka.
Popularitas jaringan 3G kian meredup, semenjak kemunculan deretan ponsel pintar (smartphone) pada tahun 2007.
Peralihan era ponsel candybar ke smartphone disertai dengan perkembangan jaringan seluler di dunia. Mulanya, jaringan 4G pertama kali komersil di Norwegia pada akhir tahun 2009.
Jaringan 4G sendiri merupakan generasi pertama yang menggunakan teknologi Long-Term Evolution (LTE). Secara teknis, teknologi ini mampu menghasilkan kecepatan unduh antara 10 Mbps hingga 1 Gbps.
Baca juga: Riset Ericsson: 5G Lebih Cepat Diadopsi daripada 4G LTE