KOMPAS.com - Belakangan beredar sebuah video di media sosial yang menyebut bahwa vaksin Covid-19 bisa membuat lapisan kulit bersifat seperti magnet.
Dalam video tersebut, seorang pria membuktikannya dengan menempelkan uang logam pecahan Rp 1.000 di bekas suntikan vaksin Covid-19 di bagian lengan dan ternyata koin tersebut bisa menempel.
Video ini pun viral dan menimbulkan pertanyaan apakah hal tersebut benar adanya?
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) meluruskan bahwa kabar tersebut. Kominfo memastikan bahwa narasi yang beredar dalam video viral tersebut tidak benar alias hoaks.
"Pembuat video lantas mempersoalkan vaksin Covid-19 dan menyebut vaksin tersebut mengandung magnet. Faktanya, informasi adanya daya magnet dari zat vaksin adalah tidak benar," tulis Kominfo dalam resmi laporan isu hoaks di website resmi Kominfo.
Baca juga: Scammer Indonesia Curi Rp 875 MIliar dari Bansos Covid-19 Amerika
Disebutkan juga bahwa kabar tersebut sudah dikonfirmasi kepada juru bicara vaksin Covid-19 dan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI, Dr. Siti Nadia Tarmizi.
Dikutip KompasTekno dari halaman Kominfo, Minggu (30/5/2021), Nadia mengatakan vaksin Covid-19 mengandung bahan aktif dan non aktif.
Bahan aktif sendiri berisi antigen, sementara bahan non aktif berisi zat untuk menstabilkan dan menjaga kualitas vaksin agar saat disuntikkan masih baik.
Adapun jumlah cairan yang disuntik disebut hanya 0,5 cc dan akan segera menyebar ke seluruh jaringan sekitar. Dengan begitu, tidak ada carian yang akan tersisa di tempat bekas suntikan.
Baca juga: Instagram Rilis Stiker Vaksin dan Pusat Informasi Covid-19
Terkait logam yang bisa menempel, Siti menjelaskan bahwa benda bermateri semacam itu sejatinya memang bisa menempel di permukaan kulit. Namun, hal itu biasanya disebabkan karena keringat yang menyebabkan kulit menjadi lembab.
Terlebih, sifat benda logam yang mengandung nikel sejatinya tidak bisa menempel dengan benda bersifat magnet.
Lalu, partikel logal yang mengandung magnet, lanjut Siti, juga tidak akan bisa dimasukkan ke dalam tubuh melalui jarum suntik.
Informasi mengenai hoaks vaksin Covid-19 yang diklaim mengandung magnet ini bisa disimak lebih lanjut di situs resmi Kominfo yang bisa diakses di tautan berikut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.