Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Jadi Anggota Dewan Keamanan Siber di Asia Pasifik

Kompas.com - 03/06/2021, 14:31 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Untuk pertama kalinya, perusahaan software asal Amerika Serikat, Microsoft, membentuk Dewan Eksekutif Keamanan Siber Sektor Publik Asia Pasifik sebagai wadah komunikasi untuk mengatasi ancaman serangan siber di kawasan.

Dewan Eksekutif Keamanan Siber Microsoft ini akan menyatukan pembuat kebijakan dari pemerintah dan lembaga negara, serta pemimpin teknologi dan industri.

Anggotanya adalah 15 pembuat kebijakan dari tujuh negara, yakni Indonesia, Brunei Darussalam, Korea, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.

Baca juga: Tingkat Kesopanan Orang Indonesia di Internet Paling Buruk Se-Asia Tenggara

Sherie Ng, General Manager, Public Sector, Microsoft Asia Pacific, mengatakan bahwa ancaman dan serangan siber tidak bisa dihindari di dunia yang sudah saling terhubung seperti sekarang.

"Itulah sebabnya kekuatan kolektif dan kolaborasi kita sebagai komunitas menjadi sangat penting," ujar Ng dalam laman di situs Microsoft.

Dalam risetnya, Microsoft menemukan bahwa tingkat serangan malware dan ransomware di kawasan Asia Pasifik masing-masing lebih tinggi 1,6 persen dan 1,7 persen dari rata-rata tingkat global.

Di Indonesia sendiri, berdasarkan telemetri antivirus Microsoft Defender, tingkat kasus malware selama 18 bulan terakhir berkurang 24 persen. Tapi, sebagai bagian dari malware, tingkat kasus ransomware meningkat hingga 31 persen.

Tidak ada satu pihak manapun yang dapat melawan kejahatan siber sendirian secara efektif. Itulah sebabnya Microsoft mendirikan Dewan Eksekutif Keamanan Siber dengan anggota lintas negara.

Baca juga: Kejahatan Siber di Indonesia Naik 4 Kali Lipat Selama Pandemi

Para pembuat kebijakan dari negara-negara anggota turut didukung oleh praktisi keamanan siber profesional dari Microsoft. Kolaborasi ini disebut menandai komitmen terhadap kemitraan publik-swasta dalam keamanan siber.

Para negara peserta juga berpeluang untuk saling membagikan informasi intelijen ancaman agar bisa lebih siap merespons jika terjadi serangan.

Dewan Eksekutif Keamanan Siber Sektor Publik Asia Pasifik memiliki visi untuk membangun komunitas di mana intelijen ancaman, teknologi, dan sumber daya bisa dibagikan secara berkala dan terbuka.

Para anggota dewan akan bertemu secara virtual pada setiap kuartal agar terjalin pertukaran informasi yang berkelanjutan tentang ancaman siber dan solusi keamanan siber yang bisa diusulkan.

"Misi bersama kami adalah membangun koalisi yang kuat, untuk memperkuat pertahanan keamanan siber kami," ujar Sherie.

Baca juga: 7 Kasus Kebocoran Data yang Terjadi Sepanjang 2020

Sebagai bagian dari Dewan Eksekutif Keamanan Siber Sektor Publik Asia Pasifik, lembaga pemerintah dan para pemimpin negara akan bergabung dengan forum yang melibatkan Microsoft serta ekosistem penasihat industri keamanan siber.

Para peserta forum akan berbagi praktik terbaik, belajar dari pelatihan sertifikasi keamanan Microsoft, berpartisipasi dalam lokakarya khusus, dan mengikuti sesi lab langsung,

Tujuannya adalah untuk mendorong peningkatan keterampilan digital tenaga kerja untuk mengurangi kesenjangan kemampuan dalam keamanan siber di seluruh negara yang berpartisipasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com