Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Infinix vs Xiaomi: Reviewer Gadget Sebut Bos Xiaomi "Offside"

Kompas.com - 04/06/2021, 17:01 WIB
Bill Clinten,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Vendor smartphone Infinix dan Xiaomi tengah menjadi sorotan setelah saling sindir di media sosial, terkait postingan perbandingan spesifikasi ponsel di akun masing-masing. 

Bahkan, Country Director Xiaomi Indonesia, Alvin Tse sampai turun tangan dan mencoba meluruskan bahwa spesifikasi ponsel Redmi 9T yang diduga menjadi bahan perbandingan untuk Infinix Hot 10s, dianggap sebagai keliru. 

Beberapa warganet pun "terbelah" melihat langkah Alvin, ada yang mendukung, dan ada pula yang membantah sikap Alvin.

Baca juga: Pengamat Sebut Drama Xiaomi dan Infinix Untungkan Kedua Pihak

Pengulas (reviewer) gadget dari kanal YouTube Tangan Belang, Tira, mengibaratkan langkah Alvin seperti seorang pemain sepak bola yang mengoper bola ke teman satu timnya di dekat gawang lawan, namun bola itu melewati batas pemain belakang.

Di dunia sepak bola, istilah semacam ini biasa disebut offside.

"Alvin Tse sebagai Country Director Xiaomi Indonesia, agak sedikit offside kali ini," ujar Tira ketika dihubungi KompasTekno, Jumat (4/6/2021).

Sebelum offside atau melangkah di luar batas, Tira melihat Alvin sebagai sosok yang dekat dengan para penggemar Xiaomi. Bahkan, tak jarang ia menanggapi berbagai keluhan konsumen dan Mi Fans di media sosial.

Namun kali ini ia menyayangkan langkah bos Xiaomi tersebut, karena dianggap bersifat reaktif.

Terlebih, Tira menilai Xiaomi pun juga gemar membandingkan produknya dengan para kompetitor, baik di media sosial maupun di momen peluncuran, sehingga langkah Alvin seharusnya tidak perlu dilakukan.

Tanda tak percaya diri

Country Director Xiaomi Indonesia, Alvin Tse membandingkan Mi 10T dan 10T Pro dengan produk lainnya di peluncuran ponsel tersebut.YouTube/Xiaomi Indonesia Country Director Xiaomi Indonesia, Alvin Tse membandingkan Mi 10T dan 10T Pro dengan produk lainnya di peluncuran ponsel tersebut.

Menyoal brand yang sering membuat perbandingan, Tira berpendapat bahwa hal tersebut merupakan pertanda bahwa sebuah vendor tidak percaya diri akan keunggulan produknya masing-masing.

"Ini adalah salah satu strategi brand yang tidak terlalu percaya diri dengan kelebihan produknya, sehingga harus mencari pembanding untuk lebih meyakinkan konsumen," tutur Tira.

Baca juga: Xiaomi Indonesia Berencana Laporkan Postingan Infinix ke Kementerian

Ia menambahkan bahwa konsumen sejatinya bisa membuat keputusan sendiri tanpa dipengaruhi oleh sebuah vendor.

Di saat yang sama, sebuah vendor, lanjut Tira, sebaiknya juga lebih fokus untuk menyampaikan kelebihan apa saja yang dimiliki oleh produknya masing-masing, alih-alih membuat perbandingan.

"(Tabel) perbandingan dari brand hanya dibuat untuk memenangkan produknya sendiri. Dan perbandingan spesifikasi tidak bisa menjadi patokan untuk keseluruhan user experience yang akan didapatkan dari suatu produk," imbuh Tira.

Berawal dari postingan Poco M3

Ilustrasi postingan Poco Indonesia (kiri) dan Infinix Indonesia (kanan).KOMPAS.com/Bill Clinten Ilustrasi postingan Poco Indonesia (kiri) dan Infinix Indonesia (kanan).

Sebelumnya, drama antara Infinix dan Xiaomi ini diyakini berawal dari postingan Poco Indonesia yang membandingkan keunggulan Poco M3 dengan ponsel "Entry-Level" kompetitor lain yang diberi tulisan "Hot 10s", yang bisa jadi merujuk pada Infinix Hot 10s.

Beberapa hari kemudian, akun Infinix Indonesia mengunggah postingan serupa. Namun, alih-alih Poco M3, Infinix Hot 10s disandingkan dengan ponsel "Katanya Jawara" yang tulisan samar-samar "9T". Ponsel ini boleh jadi merupakan Xiaomi Redmi 9T.

Baca juga: Drama Xiaomi dan Infinix, Saling Sindir di Medsos Berujung Ancaman Tuntutan

Unggahan Infinix tersebut lantas menarik perhatian Alvin yang ikut "nimbrung" di kolom komentar. Alvin tampak "gerah" dan menyebut bahwa unggahan itu "sangat buruk dan menyesatkan".

Alvin mengatakan bahwa pihaknya memiliki hak untuk membawa masalah ini ke kementerian karena iklan Infinix yang dianggap menyesatkan.

Meski tidak disebutkan kementerian apa, Head of Public Relations Xiaomi Indonesia, Stephanie Sicilia mengatakan bahwa mereka bakal mengikuti rekomendasi dari tim terkait, menyoal ancaman yang diberikan Alvin tadi.

"Kami akan mengikuti rekomendasi dari tim ahli hukum kami terkait apakah kami akan menggunakan hak (lapor kementerian) tersebut," jelas Stephanie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com