Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Kebiasaan Xiaomi yang Doyan Pamer Tabel Komparasi

Kompas.com - 04/06/2021, 19:01 WIB
Bill Clinten,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

Hal ini bisa dilihat saat peluncuran Redmi Note 8 yang digelar pada 2019 lalu, serta Poco M3 yang diboyong ke Indonesia awal 2021 ini.

Dalam peluncuran Redmi Note 8, ponsel tersebut disandingkan secara blak-blakan dengan Samsung A50 dan Oppo F11.

Salah satu keunggulan ponsel tersebut adalah layarnya yang telah dilindungi dengan Gorilla Glass 5, tidak Samsung A50 dan Oppo F11 yang disebut masih menggunakan Gorilla Glass 3.

Padahal, dalam keterangan resmi yang diterima KompasTekno pada saat peluncuran Oppo F11, Oppo mengatakan bahwa ponsel tersebut mengusung pelindung kaca Gorilla Glass 5.

Hal serupa juga terjadi di peluncuran Poco M3. Ponsel tersebut unggul di segi pelindung layar karena sudah dilapisi dengan Gorilla Glass 3.

Tiga ponsel lainnya yang menjadi pembanding, yaitu "xxxx Y30", "xxxx C17", dan "xxxx A53" diklaim memiliki "kasta" lebih rendah karena tidak dilindungi dengan pelapis kaca yang sama.

Andai saja ponsel xxxx A53 merupakan Oppo A53, maka spesifikasi pelindung kaca yang ditulis seharusnya adalah Gorilla Glass 3, sama dengan pelindung layar Poco M3.

Baca juga: Pengamat Sebut Drama Xiaomi dan Infinix Untungkan Kedua Pihak

Fungsi komparasi

Terlepas dari itu, tabel komparasi ini tampaknya bertujuan untuk mempermudah konsumen memilih smartphone yang ingin mereka beli.

Hal itu tercermin dari pernyataan Head of Public Relations Xiaomi Indonesia, Stephanie Sicilia, ketika dihubungi KompasTekno seputar "drama" antara Xiaomi dan Infinix, Kamis (4/6/2021).

"Kami mempromosikan persaingan yang sehat untuk industri smartphone di Indonesia dengan memberikan informasi yang jelas dan akurat kepada konsumen sehingga membantu mereka membuat keputusan," tutur Stephanie.

Namun, tech reviewer dari kanal YouTube Tangan Belang, Tira, memiliki pendapat berbeda. Menurut dia, perbandingan tersebut merupakan pertanda bahwa sebuah vendor tidak percaya diri akan keunggulan produknya masing-masing.

"Ini adalah salah satu strategi brand yang tidak terlalu percaya diri dengan kelebihan produknya, sehingga harus mencari pembanding untuk lebih meyakinkan konsumen," ujar Tira kepada KompasTekno, Jumat (4/6/2021).

Baca juga: Drama Xiaomi dan Infinix, Saling Sindir di Medsos Berujung Ancaman Tuntutan

Ia menambahkan bahwa konsumen sejatinya bisa membuat keputusan sendiri tanpa dipengaruhi oleh sebuah vendor.

Di saat yang sama, sebuah vendor, lanjut Tira, sebaiknya juga lebih fokus untuk menyampaikan kelebihan apa saja yang dimiliki oleh produknya masing-masing, alih-alih membandingkan.

"(Tabel) perbandingan dari brand hanya dibuat untuk memenangkan produknya sendiri. Dan perbandingan spesifikasi tidak bisa menjadi patokan untuk keseluruhan user experience yang akan didapatkan dari suatu produk," pungkas Tira.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com