Ketiga, mereka meminta pertanyaan tentang "churn" karyawan (jumlah karyawan yang keluar-masuk dalam jangka waktu tertentu) karena bekerja dari rumah dan adanya "exit interview" atau wawancara yang biasanya diajukan HRD mengapa karyawannya mengajukan pengunduran diri.
Mereka juga meminta adanya transparansi dan kejelasan untuk rencana akomodasi bagi para pekerja difabel untuk bekerja di lokasi, luar lokasi, jarak jauh, hybrid, atau lokasi yang fleksibel.
Terakhir, mereka meminta pandangan Apple tentang dampak lingkungan ketika karyawan kembali bekerja ke kantor dan bagaimana opsi bekerja secara fleksibel dari jarak jauh secara permanen bisa mengimbangi dampak tersebut.
Baca juga: Google Terapkan Kerja Hybrid, Karyawan Bisa Kerja dari Kantor dan Rumah
Untuk diketahui, Apple mulai memberlakukan kebijakan bekerja dari rumah sejak awal pandemi Covid-19, sebagaimana banyak perusahaan lain di seluruh dunia.
Ketika pandemi mulai sedikit terkendali setelah vaksinasi berjalan, Apple mengumumkan agar karyawannya kembali bekerja di kantor seperti sedia kala dengan skema hybrid.
Karyawan diminta datang ke kantor setiap hari Senin, Selasa, dan Kamis. Sisanya, yakni Rabu dan Jumat bisa mereka gunakan untuk bekerja dari jarak jauh.
Beberapa tim akan diminta secara khusus untuk kembali ke kantor selama 4-5 hari dalam seminggu. Dirangkum dari The Verge, petinggi Apple belum memberi tanggapan terkait memo tersebut.
Baca juga: Karyawan Startup Tewas, Ungkap Kerasnya Pola Kerja 996 di China
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.