Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbaikan Kabel Bawah Laut Telkom di Papua Terhambat Cuaca Buruk

Kompas.com - 08/06/2021, 06:31 WIB
Oik Yusuf,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejak diketahui putus pada akhir April lalu, kabel fiber optik bawah laut Telkom ruas Biak-Jayapura, Papua, masih belum berhasil diperbaiki sepenuhnya. Layanan internet di daerah tersebut pun masih terganggu.

Dalam keonferensi pers yang digelar secara online, Senin (7/6/2021), Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Plate mengatakan proses perbaikan tertunda oleh cuaca buruk yang diakibatkan oleh siklon tropis Choi-Wan di utara Papua.

“Sehingga pemulihannya masih membutuhkan waktu. Kami berharap bisa selesai dalam seminggu ke depan,” ujar Johnny.

CEO Telkom Ririek Adriansyah yang ikut hadir dalam konferensi pers Kominfo membenarkan pernyataan Johnny.

Menurut Ririek, proses perbaikan memakan waktu lama karena kapal penyambung kabel perlu diberangkatkan ke Makassar terlebih dahulu untuk mengangkut material dan awak yang dibutuhkan.

Baca juga: Kabel Bawah Laut Telkom Putus, Jaringan Internet di Jayapura Terganggu

Kapal baru tiba di Jayapura pada akhir Mei. Upaya perbaikan kabel sedang berlangsung hingga saat ini dan sempat mengalami kendala, salah satunya kabel yang tersangkut saat diangkat dari kedalaman lebih dari 4.000 meter.

“Bebrapa hari ini banyak cuaca ekstrim juga ini yang kemudian juga menghambat proses recovery juga,” ujar Ririek.

Backup dilakukan, tapi kecepatan belum normal

Johnny mengatakan, putusnya kabel fiber optik Telkom mengganggu layanan internet di empat kota di Papua, yakni Jayapura, Abepura, Sentani, dan Sarmi.

Sebanyak sepertiga trafik internet di Papua terdampak, tepatnya sebesar 154 Gbps dari total trafik 464 Gbps.

Untuk mengatasi 154 Gbps trafik yang terganggu, Ririek menjelaskan bahwa Telkom sudah menyediakan backup sebesar 4,7 Gbps, antara lain dari link satelit dan radio long haul Palapa Ring Timur.

Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah menunjukkan foto-foto kabel bawah laut Telkom di ruas Biak-Jayapura yang terputus akibat terbakar lava. Kemenkominfo TV/ YouTube Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah menunjukkan foto-foto kabel bawah laut Telkom di ruas Biak-Jayapura yang terputus akibat terbakar lava.
Proses backup dilakukan secara bertahap. Layanan voice sudah pulih tak lama setelah kabel putus pada 30 April. Backup mencapai kapasitas 4,7 Gbpas pada 17 Mei.

Menurut Ririek, backup 4,7 Gbps itu sudah merupakan angka maksimal yang bisa disediakan oleh pihaknya saat ini dan berselisih jauh dari trafik 154 Gbps yang terdampak.

Kecepatan internet di wilayah yang mengalami gangguan pun masih belum kembali normal.

“Seluruh layanan sebenarnya sudah recover, tapi kapasitasnya, speed-nya belum kembali normal,” ungkap Ririek.

Baca juga: Menkominfo: Internet Papua Akan Pulih Sepenuhnya Bulan Depan

Jalur kabel baru untuk mitigasi

Ini bukan kali pertama kabel bawah laut putus di wilayah tersebut. Johnny mengungkapkan, peristiwa serupa sudah terjadi sebanyak 5 kali. Empat di antaranya disebabkan oleh faktor alam, sementara satu lagi oleh alat bantu penangkapan ikan.

Untuk kejadian ini, dari kesimpulan sementara sebelum evaluasi akhir, Johnny mengatakan bahwa penyebabnya pun adalah faktor alam.

Ririek mengatakan bahwa di daerah putusnya kabel di palung sedalam lebih dari 4.000 meter, memang terdapat gunung berapi bawah laut yang belakangan terbuka akibat gempa, sehingga secara periodik mengeluarkan lava.

Limpahan lava panas inilah yang kemudian membakar kabel sehingga putus.

Sebagai langkah mitigasi untuk mencegah berulangnya kejadian ini di masa mendatang, Telkom sedang membangun jalur kabel fiber optik baru di utara Papua, membentang dari Biak hingga Sorong dengan panjang 1.141 km.

Pembangunan jalur kabel baru ini sudah dimulai sejak 2020 dan diharapkan akan rampung pada kuartal pertama 2022.

“Itu (kabel baru) jaraknya cukup jauh, di atas 100 km dari yang serkarang dan diharapkan sudah melewati palung itu,” ujar Ririek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com