KOMPAS.com - Mitra Gojek untuk layanan GoSend Same Day wilayah Jabodetabek dan Bandung menggelar aksi mogok (off bid) mulai hari ini, Selasa (8/6/2021) hingga Kamis (10/6/2021).
Aksi dilakukan sebagai bentuk protes mitra GoSend Same Day (GoKilat) karena adanya perubahan skema insentif.
"Betul hari ini ada aksi off bid se-Jabodetabek dan Bandung. Persentasenya di atas 80 persen," kata Yulianto Wibowo, perwakilan mitra GoSend area Jabodetabek yang didapuk sebagai Humas aksi.
Selain mogok, mitra GoSend Same Day juga melakukan aksi damai dengan mengirimkan karangan bunga berisi kata-kata protes. Karangan bunga tersebut diletakkan di salah satu kantor Gojek di kawasan Kemang Timur.
Baca juga: Gojek Sebut Sistem Bonus Baru GoSend untuk Tingkatkan Pendapatan Mitra
Yulianto mengatakan apabila masih ditemui mitra yang mengambil pesanan kirim barang, Yulianto dkk akan meminta mereka untuk ikut bergabung dalam aksi off bid agar pihak Gojek mau merespons tuntutan mereka.
Alasan utama aksi ini tak lain adalah penurunan insentif yang berlaku per hari ini. Yulianto mengatakan penurunan insentif cukup drastis.
"Dari 15 paket mendapat bonus Rp 100.000, sekarang 15 paket kita cuma mendapat Rp 37.500," ujar Yulianto melalui pesan singkat kepada KompaTekno, Selasa (8/6/2021).
Dari tangkapan layar informasi perubahan skema insentif yang diberikan, mitra baru berhak menerima bonus jika mencapai performa niminal 80 persen.
Seperti dipaparkan dalam gambar di bawah ini. Dalam skema insentif yang lama, mitra bisa mendapatkan bonus Rp 10.000 untuk 5 pengantaran. Namun di skema yang baru, mereka hanya mendapat Rp 1.000 untuk 1-9 pengantaran.
Baca juga: Banyak Menuai Masalah, Seberapa Siap Masyarakat dengan Sistem COD?
Sebagai perbandingan, skema insentif GoSend Same Day di Bandung untuk 6 pengantaran akan mendapat bonus Rp 14.000. Sementara di skema baru, 1-11 pengantaran hanya mendapat bonus sebesar Rp 1.000.
Penurunan insentifnya di Bandung & Jabodetabek berbeda. Kalau di Bandung insentifnya hanya 1ribu untk 1-11 pengantaran, 1.500 untk 12-17 pengantaran. Di Jabodetabek 1ribu untk 1-9 pengantaran, 2ribu untuk 10-14 pengantaran. Itu pun jika performa mereka di atas 80%.#kurirmelawan pic.twitter.com/RcJwak9d83
— Arif Novianto (@arifnovianto_id) June 5, 2021
Yulianto mengatakan, pihak Gojek mulai mengumumkan perubahan skema insentif pada 2 Juni 2021 lalu ke beberapa mitra senior. Namun, perubahan itu langsung mendapat penolakan. Pihak Gojek pun telah melakukan audensi dengan mitra GoSend yang protes dengan kebijakan baru itu.
"Ada 10 orang yang ikut mediasi, tapi tidak ada kata mufakat, Jadi perwakilan kita juga langsung walk out karena tidak ada solusi seperti yang kita harapkan," tutur Yulianto.
Yulianto berharap pihak Gojek bisa mengevaluasi perubahan insentif tersebut. Misalnya dengan membuat tarif minimal per paket atau menaikkan tarif tetap.
Baca juga: Pesan dan Harapan Para Driver Gojek Setelah Merger dengan Tokopedia
Yulianto mengatakan, saat ini tarif tetap tidak berubah, yakni hanya Rp 2.000 per kilometer.
Sebelumnya, Gojek juga pernah mengubah skema insentif beberapa kali dengan nominal yang semakin menurun.
"Mereka jangan seenaknya main ubah-ubah skema insentif. Dalam 3-4 bulan sudah ada perubahan skema sebanyak 2-3 kali, masak dalam jarak yang sangat dekat bisa berubah sebanyak itu?," kata Yulianto.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.