Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hacker Bobol Server EA, Curi Kode Penting Game FIFA 21

Kompas.com - 11/06/2021, 07:55 WIB
Bill Clinten,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

Sumber VG247

KOMPAS.com - Server perusahaan game raksasa asal Amerika Serikat, Electronic Arts (EA), dibobol oleh peretas (hacker). Aksi tersebut diduga terjadi pada 6 Juni lalu.

Akibatnya, sejumlah source code (kode sumber) atau kodepenting yang bisa digunakan untuk mengembangkan game besutan EA dicuri peretas.

Adapun beberapa file yang dicuri mencakup source code milik FIFA 21, FIFA 22, game engine Frostbite, dan lain sebagainya. Peretas mengklaim besaran file yang berhasil dicuri mencapai 780 GB.

Namun, pihak EA memastikan bahwa tidak ada data pemain yang ikut dicuri dalam aksi peretasan ini. Berdasarkan laporan Motherboard, para peretas ini tampaknya belum merilis data tersebut ke publik.

Baca juga: Hacker Korea Utara Berupaya Bobol Server Pembuat Vaksin Covid-19

Para peretas ini tampaknya akan lebih memilih untuk menjual data yang berhasil dicuri melalui sejumlah forum di internet. Mereka diduga akan menjual data tersebut kepada penawar tertinggi. 

Belum diketahui siapa sebenarnya identitas pencuri ini. Yang jelas, pihak EA membenarkan bahwa server mereka memang sempat diretas oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

"Kami tengah menginvestigasi gangguan terkini yang melanda server kami, di mana source code dari sejumlah game, begitu juga sejumlah tool, berhasil dicuri," ujar pihak EA.

Mereka melanjutkan bahwa data pemain yang tersimpan di server-nya aman, sehingga para pemain tak perlu khawatir terkait berbagai masalah privasi, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari VG247, Jumat (11/6/2021).

Saat ini, EA menjelaskan bahwa pihaknya tengah bekerja sama dengan pihak terkait untuk menginvestigasi kasus peretasan ini lebih lanjut, serta telah melakukan sejumlah pembaruan terhadap sistem mereka.

"Kami telah menerapkan sejumlah peningkatan keamanan dan memastikan bahwa (peretasan) tidak memiliki dampak yang berarti terhadap game-game atau bisnis kami," imbuh pihak EA.

Sempat melanda CD Projekt Red

Ini bukan pertama kalinya perusahaan pengembang game diretas. Sekitar Februari lalu, pengembang game asal Polandia, CD Projekt Red (CDPR) mengonfirmasi bahwa mereka menjadi target dari serangan siber.

Baca juga: Elon Musk Jadi Incaran Kelompok Peretas Anonymous

Para peretas mengklaim berhasil mencuri data penting milik perusahaan, termasuk source code sejumlah game dan dokumen lain.

Menurut CDPR, peretas berhasil masuk ke dalam jaringan internal perusahaan, menanamkan ransomware dan mengambil sejumlah data yang tersimpan di dalamnya.

Peretas juga meninggalkan sebuah pesan yang mengatakan bahwa data milik perusahaan telah dienkripsi dan peretas meminta tebusan.

Hacker tersebut lantas mengeklaim bahwa mereka berhasil mencuri source code dari game Cyberpunk 2077, The Witcher 3: The Wild Hunt, dan Gwent: The Witcher Card Game.

Tak cuma itu, peretas juga mengklaim telah mengantongi dokumen penting perusahaan yang terkait dengan data keuangan, SDM, dokumen dengan investor, dan lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber VG247


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com