Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 15/06/2021, 10:15 WIB
|
Editor Oik Yusuf

KOMPAS.com - Indosat Ooredoo telah resmi mengantongi Surat Keterangan Laik Operasi (SKLO) 5G dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pekan ini. Indosat pun menjadi operator seluler kedua di Indonesia yang akan menggelar layanan 5G.

ULO merupakan salah satu persyaratan wajib yang harus dilakukan oleh setiap operator seluler sebelum menggelar layanan 5G secara komersial, untuk memastikan bahwa layanan yang diberikan kepada masyarakat sesuai dengan standar kualitas.

Baca juga: Indosat Kantongi Izin Gelar 5G di Indonesia

"Dengan diterbitkannya SKLO ini, menandakan bahwa seluruh sarana dan prasarana untuk penggelaran jaringan 5G yang telah selesai dibangun Indosat Ooredoo, secara teknis siap dioperasikan," kata Menteri Kominfo, Johnny G Plate, dalam konferensi pers hasil ULO Indosat Ooredoo yang disiarkan secara virtual, Senin (14/6/2021).

Menkominfo menambahkan, uji kelayakan 5G Indosat Ooredoo dilakukan di wilayah Jakarta Pusat, area Monumen Nasional, Jl. Merdeka Barat, dan Jl. Merdeka Selatan.

Dengan terbitanya SKLO, seluruh prasarana untuk menggelar jaringan 5G yang telah dibangun Indosat Ooredoo, secara teknis siap dioperasikan.

5G Indosat di frekuensi 1.800 MHz

Untuk menggelar jaringan generasi kelima ini, Indosat Ooredoo menggunakan frekuensi 1.800 MHz atau 1,8 GHz dengan lebar pita 20 MHz. Di frekuensi tersebut, Indosat memiliki total lebar pita 2x22,5 MHz, di mana 20 MHz-nya dimanfaatkan untuk 5G.

Frekuensi Indosat tersebut berbeda dari Telkomsel yang memilih frekuensi 2.300 MHz atau 2,3 Ghz dengan lebar pita 30 MHz.

Dengan demikian, ponsel yang akan tersambung ke jaringan 5G kedua operator itupun mesti memiliki dukungan jaringan yang berbeda, yakni band n3 (1.800 MHz) untuk Indosat dan band n40 (2.300 MHz) untuk Telkomsel.

Baca juga: Indosat Pakai Frekuensi 1.800 MHz untuk Gelar 5G, Ini Kata Pengamat

Menurut pengamat gadget, Lucky Sebastian, jika dilihat dari sisi adopsi konektivitas yang tersemat di smartphone, frekuensi 1.800 MHz lebih umum digunakan vendor ponsel dibandingkan 2.300 MHz.

"(Frekuensi) 2.100 MHz dan 1.800 MHz paling umum (digunakan)," kata Lucky.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke