Sebelumnya, Smartfren juga telah melakukan berbagai usaha untuk segera merealisasikan layanan 5G miliknya.
Mulai dari mengikuti lelang frekuensi 2,3 GHz, bersiap merger dengan Moratelindo selaku penyelenggara infrastruktur jaringan serat optik telekomunikasi, dan membeli saham Moratelindo melalui anak perusahaannya.
Dalam acara yang sama, turut hadir pula Direktur Standardisasi Perangkat Pos dan Informatika Kemkominfo, Mulyadi. Ia menegaskan uji coba ini bukanlah bagian dari proses perizinan untuk menggelar layanan 5G.
"Uji coba ini adalah sebuah penelitian atau review. Karena frekuensi mmWave, di mana belum ada izinnya untuk penggelaran 5G," kata Mulyadi.
Mulyadi melanjutkan, melalui uji coba ini, Smarfren hanya ingin mengetahui bagaimana efektivitas penggunaan frekuensi mmWave untuk keperluan layanan operator seluler, terutama dalam penggelaran 5G.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.