Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Charge Saat 0 Persen, Begini Cara agar Baterai Smartphone Sehat Walafiat

Kompas.com - 19/06/2021, 19:19 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Baterai yang awet bertahun-tahun adalah idaman setip penggguna smartphone. Beberapa cara kerap dilakukan demi memperpanjang usia ponsel.

Termasuk melakukan hal-hal yang diyakini bisa membuat baterai ponsel awet, seperti mengecasnya hingga 100 persen semalaman, baru mencas ponsel ketika daya benar-benar habis, dan praktik-praktik lain.

Benarkan cara tersebut ampuh membuat baterai smartphone awet?

Menurut perusahaan Cadex, produsen perangkat penguji baterai smartphone, praktik-praktik tersebut justru bisa memangkas usia ponsel, alih-alih memperpanjangnya.

Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membuat baterai lebih tahan lama, seperti dirangkum KompasTekno, Sabtu (19/6/2021).

1. Jangan mengisi daya baterai sampai penuh

Sebagian besar pengguna smartphone pasti akan mengisi daya baterai hingga 100 persen.
Namun untuk baterai lithium-ion modern yang tertanam di berbagai smartphone saat ini, hal tersebut hanya mitos untuk membuatnya awet.

Pengisian baterai secara parsial memiliki manfaat positif untuk memperpanjang usia sel baterai. Ada alasan ilmiah di balik cara ini. Ketika daya baterai semakin mendekati kosong, baterai Li-ion menarik arus secara konstan dan beroperasi pada tegangan lebih rendah.

Tegangan tersebut perlahan-lahan akan meningkat seiring pegisian daya yang sedang berlangsung, lalu menaikkan daya pada level 70 persen, hingga kapasitas penuh. Yang terpenting, pengisian baterai pada tegangan rendah akan lebih baik untuk usia baterai.

Sebab, jika siklus tegangan semakin meningkat, maka penurunan kapasitas yang besar akan terjadi pula. Hal itu dikarenakan setiap penuruan 0,1 volt pada tegangan sel akan menggandakan siklus hidup daya baterai.

Maka dari itu, sebaiknya pengisian daya baterai dimulai dari kisaran 30 persen hingga 80 persen agar voltase atau tegangan tetap rendah dan lebih awet di baterai. Serta lakukan pengsian baterai secara reguler secara parsial, atau tidak menunggu 100 persen.

Baca juga: Daftar 10 Smartphone dengan Kinerja Baterai Terbaik

2. Jangan tunggu baterai kosong

Mengisi daya dari 0 persen hingga 100 persen sebaiknya dihindari ,karena membutuhkan waktu yang lama. Sebab itu, beberapa orang memilih untuk mengecas ponselnya semalam suntuk atau terlalu lama. Padahal hal itu tidak disarankan.

Pertama, karena mengisi daya secara terus-menerus bisa menyebabkan timbulnya lapisan lithium metalik, yang mana lama kelamaan bisa mengurangi stabilitas baterai dan membuat sistem mengalami malfungsi dan reboot.

Alasan kedua, mengecas baterai terlalu lama akan membuat baterai terisi 100 persen.
Seperti yang disebutkan pada poin pertama, akan lebih baik jika baterai Li-ion tidak terisi secara penuh namun dicas secara reguler.

Alasan terakhir, meninggalkan ponsel dalam keadaan charging berjam-jam hingga semalaman, akan membuat panas berlebih akibat pemborosan daya yang terbuang setelah kapasitas baterai penuh.

Idealnya, perangkat akan berhenti mengisi daya jika daya telah 100 persen meskipun saat dicas ponsel dalam keadaan non-aktif. Jika ponsel masih terisi daya, ada kalanya mereka masih teraliri daya yang besar antara 200 hingga 500 mA.

Baca juga: 7 Mitos dan Kenyataan Seputar Cara Nge-charge Smartphone

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com