Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deretan Inovasi Instagram yang "Terinspirasi" dari Snapchat, TikTok, dan YouTube

Kompas.com - 08/07/2021, 07:29 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

Sumber The Verge

KOMPAS.com - Baru-baru ini, CEO Instagram, Adam Mosseri mengatakan bahwa Instagram tidak ingin lagi dijuluki aplikasi berbagi foto. Mosseri beralasan Instagram kini lebih banyak digunakan untuk mencari hiburan.

Itu sebabnya, perusahaan yang diakuisisi Facebook pada 2012 ini fokus dalam beberapa hal, salah satunya video. Tidak main-main, Instagram kini memiliki fitur-fitur penunjang konten video yang cukup "kaya".

"Inovasi" itu sedikit banyak terinspirasi dari para pesaingnya, seperti Snapchat, TikTok, bahkan YouTube yang masih menguasai platform berbagi video terbesar dunia. Mosseri sendiri blak-blakan bahwa persaingan antar media sosial semakin sengit.

"Karena jujur saja, persaingan semakin ketat saat ini, TikTok sangat besar, YouTube bahkan lebih besar, dan masih banyak pemula lainnya," begitu katanya dalam video yang diunggah di akun Twitter dan Instagram pribadi dengan handle @mosseri.

Hingga saat ini, Instagram memiliki setidaknya tiga fitur khusus video, selain yang muncul di feed Instagram reguler. Tiga fitur itu adalah Instagram Stories, IGTV, dan Reels.

Baca juga: Daftar 10 Tokoh dengan Bayaran Termahal di Instagram

Instagram Stories "duplikat" Snapchat

Pada 2016 lalu, Instagram menambahkan fitur Stories yang "terilhami" dari Snapchat. Snapchat sendiri lebih dulu merilis Stories pada 2013. Tidak hanya format, namanya juga dibuat sama.

Sama seperti Snapchat, di Instagram pengguna juga bisa mengunggah foto atau video pendek dengan durasi maksimal 15 detik. Unggahan di Stories akan lenyap di publik dalam waktu 24 jam. Pemilik akun bisa menyimpan Stories-nya lebih lama dengan fitur "Arsip" dan "Sorotan".

Pada 2019, Facebook mengumukan bahwa Instagram Stories digunakan oleh 500 juta orang setiap harinya. Sementara Snapchat sendiri mengumumkan jumlah pengguna aktif bulanannya baru mencapai 500 juta pada bulan Mei 2021 lalu.

Kesuksesan Instagram Stories kemudian dibawa Facebook ke "saudaranya", yakni media sosial Facebook (Facebook Stories) dan WhatsApp (WhatsApp Status) pada 2017.

IGTV yang "tiru" YouTube

Tidak puas dengan eksperimen video pendek, Instagram ganti meluncurkan fitur video dengan durasi lebih panjang bernama IGTV. Fitur yang dirilis tahun 2018 lalu ini sempat digadang sebagai strategi Instagram untuk menyaingi YouTube.

Di IGTV, pengguna bisa mengunggah video dengan durasi maksimal 60 menit. Dari waktu ke waktu, Instagram semakin memperkaya kemampuan IGTV.

Selain dukungan video horisontal yang sebelumnya hanya vertikal, Instagram juga memajang IGTV ke linimasa pengguna agar semakin dikenal.

Baca juga: Instagram Sediakan Tombol Belanja di IGTV dan Reels

Saat ini banyak kreator yang memanfaatkan IGTV untuk menyimpan siaran langsung (Instagram Live) mereka sehingga bisa ditonton pengikutnya. Beda dengan nasib Instagram Stories, IGTV agaknya kurang begitu populer.

Nyatanya, Instagram kini menghapus tombol IGTV yang sebelumnya nangkring secara khusus di beranda. Sebenarnya, Instagram juga menelurkan aplikasi IGTV secara khusus (dedicated).

Namun, menurut laporan Tech Crunch, jumlah unduhan aplikasi IGTV pada awal 2020 hanya mencapai 1 persen dari total pengguna Instagram setelah 18 bulan dirilis. Jumlah pengguna Instagram sendiri diklaim mencapai 7 juta pada periode tersebut.

Reels "kembaran" TikTok

Seakan belum puas dengan fitur video yang sudah ada, Instagram kembali memperkenalkan fitur video baru bernama Reels.

Sejak rumor kehadiran Reels terendus, banyak pihak menilai bahwa Reels adalah "senjata" baru Instagram untuk menantang TikTok, platform berbagi video pendek asal China yang menjadi tren sejak beberapa waktu belakangan.

Setelah diluncurkan di Brasil tahun 2019 lalu, Reels memang memiliki aneka ragam tools yang amat mirip dengan TikTok. Seperti video pendek berdurasi 15-30 detik, latar belakang musik, fitur kecepatan video, dan sebagainya.

Salah satu bos Instagram tidak mengelak bahwa aplikasinya "terinspirasi" oleh TikTok.

Baca juga: Menjajal Instagram Reels, Apa Bedanya dengan TikTok?

Product Director Instagram, Robby Stein, mengatakan bahwa TikTok layak diacungi jempol karena membumikan format video pendek. Tapi menurutnya, Reels dan TikTok bukanlah aplikasi yang identik.

"Tetapi, pada akhirnya, tidak ada dua produk yang sama persis, begitu juga produk kami (berbeda)," kilah Stein, dirangkum KompasTekno dari The Verge, Kamis (8/7/2021).

Stein tidak salah, meskipun terkesan meniru pesaing, fitur-fitur video yang dimiliki Instagram memang tetap memiliki ciri khas dan daya tariknya sendiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber The Verge


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com