Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masker Canggih Ini Bisa Deteksi Covid-19 Lewat Napas

Kompas.com - 10/07/2021, 08:01 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

Sumber CNET

KOMPAS.com - Kecanggihan teknologi turut berkontribusi dalam membantu memerangi virus Covid-19 di masa pandemi seperti saat ini.

Sejumlah perusahaan pun berinovasi dalam menciptakan produk teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk melawan virus Covid-19. Mulai dari aplikasi pelacakan Covid-19 hingga kecerdasan buatan (AI) untuk mengidentifikasi pola pergerakan penyebaran virus Covid-19.

Sekelompok peneliti dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) dan Harvard baru-baru ini menciptakan teknologi biosensor yang bisa mendeteksi keberadaan virus Covid-19 dalam napas seseorang.

Uniknya, teknologi biosensor berupa perangkat wearable ini dipasangkan ke dalam masker KN95.

"Teknologi ini dapat dimasukkan ke dalam jas lab untuk ilmuwan yang bekerja dengan patogen berbahaya, baju scrub untuk dokter dan perawat, dan lainnya," kata Nina Donghia, salah satu peneliti yang terlibat menciptakan alat ini.

Baca juga: Sertifikat Vaksin Covid-19 Bisa Dicetak seperti KTP atau Kartu ATM

Masker KN95 yang diintegrasikan dengan biosensor, bisa mendeksi Covid-19 lewat napas dalam waktu 90 menit.CNET Masker KN95 yang diintegrasikan dengan biosensor, bisa mendeksi Covid-19 lewat napas dalam waktu 90 menit.
Menurut hasil penelitian yang dipublikasi di situs Nature Biotechnology, masker KN95 dengan biosensor ini dapat mendeteksi virus Covid-19 melalui napas, dalam kurun waktu 90 menit sejak sensor diaktifkan.

Tingkat akurasi pendeteksiannya pun diklaim sebanding dengan swab Polymerase Chain Reaction (PCR).

Untuk bisa mendeteksi virus, para peneliti menggunakan teknik yang melibatkan ekstraksi dan pengeringan beku (freeze-dried) mesin molekuler, yang digunakan sel untuk membaca dan menulis materi genetik.

Biosensor ini dilengkapi dengan sebuah tombol untuk mengaktifkan sensor serta aplikasi seluler untuk menunjukkan hasilnya.

Nah, saat tombol sensor ditekan, sensor akan mendeteksi percikan air yang masuk ke dalam sensor, misalnya lewat droplet (cairan atau cipratan liur yang dikeluarkan seseorang dari hidung atau mulut saat bersin, batuk, bahkan berbicara).

Baca juga: Cara Cek dan Download Kartu Sertifikat Vaksin Covid-19

Bila virus terdeteksi, sensor akan mengirimkan sinyal digital ke aplikasi seluler. Selain Covid-19, biosensor ini juga dapat digunakan untuk mendeteksi bakteri lain, racun, dan bahan kimia.

Sayangnya untuk saat ini, biosensor ini belum tersedia untuk umum. Para peneliti dikabarkan masih mencari mitra untuk bisa memproduksi masker dengan biosensor secara massal, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari CNET, Sabtu (10/7/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNET


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com