Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sahabat Elon Musk Sempat Kalahkan Nilai Kekayaan Jack Ma

Kompas.com - 12/07/2021, 14:05 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

Sumber Bloomberg

KOMPAS.com - Posisi Jack Ma sebagai orang terkaya kedua di China, terancam diambil alih oleh pendiri pabrik baterai mobil listrik terbesar dunia Contemporary Amperex Technology Co. Ltd. (CATL), Zeng Yuqun.

Yuqun sendiri adalah sahabat dari Elon Musk, yang juga merupakan pendiri dan CEO produsen mobil listrik asal Amerika Serikat, Tesla.

Dalam sebuah wawancara, Yuqun bercerita bahwa dirinya dan Musk cukup dekat. Mereka kerap berbincang melalui chat membahas seputar teknologi, Covid-19, dan keinginan utama Musk untuk menghadirkan baterai dan mobil listrik murah.

Menurut daftar Bloomberg Billionaires Index hari ini, kekayaan Yuqun mencapai nilai 48,4 milliar dollar AS, atau sekitar Rp 700 triliun (kurs Rp 14.500).

Melonjaknya pundi-pundi kekayaan Yuqun dikarenakan nilai saham Contemporary Amperex Technology Co. Ltd.melesat tahun ini.

Baca juga: Lama Menghilang, Begini Kabar Terbaru Jack Ma

Pada 8 Juli lalu, kekayaan Yuqun bahkan sempat melampaui pendiri Alibaba Jack Ma, yakni menyentuh angka 49,5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 717,6 triliun. Sementara, Ma tercatat memiliki kekayaan sebesar 48,1 miliar dollar AS (sekitar 687,2 triliun) di waktu yang sama.

Bloomberg Billionaires Index masih menempatkan pendiri Tencent, Ma Huateng sebagai orang terkaya di China (posisi ke-25 dunia) dengan kekayaan sebesar 54,4 milair dollar AS (sekitar 788 triliun).

Jack Ma menyusul di posisi kedua dengan kekayaan senilai 48,7 miliar dollar AS (sekitar Rp 705,7 triliun, lalu Yuqun yang kini menempel ketat Ma setelah kembali ke posisi ketiga dengan 48,4 miliar dollar AS (sekitar Rp 701,4 triliun).

Saat dimintai konfirmasi, perwakilan Yuqun enggan memberikan tanggapan terkait harta kekayaannya.

Dari lereng bukit jadi pemasok terbesar

Yuqun, yang kini menginjak usia 53 tahun, merupakan pria yang berasal dari sebuah desa di lereng bukit yang terletak di Provinsi Fujian, China.

Ia mendirikan CATL selama kurang dari 10 tahun dan kini menjadi pemasok terbesar sel isi ulang untuk kendaraan listrik. Penjualan baterai mobil listrik berlipat ganda dalam lima bulan pertama tahun 2021.

CATL mencaplok 31,2 persen pangsa pasar global dan mendominasi pasar menurut laporan dari SNE Research. Di China sendiri, penjualan kendaraan berbasis energi terbarukan naik 9,8 persen tahun 2020 lalu, menjadi 1,11 juta unit, menurut China Passenger Car Association.

Hagra saham CATL melonjak lebih dari 20 kali lipat sejak mengumumkan diri melantai di bursa saham di Shenzen tahun 2018 lalu.

Baca juga: Huawei Bikin Mobil Listrik Pesaing Tesla

Tahun ini saja, kenaikannya mencapai 55 persen yang didorong oleh peningkatan permintaan kendaraan listrik, di mana banyak negara mulai mengejar target pengurangan emisi karbon.

Namun pada Jumat pekan lalu, sahamnya semapt turun 2,4 persen. Selain Tesla, pelanggan CATL lain adalah produsen mobil kenamaan asal Eropa seperti BMW dan Volkswagen AG.

Hao Gao, direktur NIFR Global Family Business Research Center NIFR, mengatakan bahwa peringkat milyarder sebelumnya didominasi konglomerat real estate dan petinggi perusahaan teknologi.

"Kini kami lebih banyak melihat dari sektor energi terbarukan," ujar Gao, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Bloomberg, Senin (12/07/2021).

Para investor berbondong-bondong menyokong saham CATL yang notabene adalah pemasok utama mobil Tesla milik Elon Musk. Di sisi lain, Amerika Serikat merupakan pemimpin penjualan mobil listrik dan menargetkan netralitas karbon di tahun 2060.

"Sebagai pemimpin industri baterai mobil listrik, CATL akan menapat keuntungan paling besar dari target emisi karbon," imbuh Gao.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Bloomberg


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com