Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dituduh Bunuh Masyarakat, Facebook Sebut Presiden Biden Memutarbalikkan Fakta

Kompas.com - 19/07/2021, 09:05 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat, Joe Biden menuding perusahaan media sosial seperti Facebook "membunuh" masyarakat karena membiarkan misinformasi terkait vaksin covid-19 beredar di platform.

Biden menganggap banyaknya misinformasi yang menyebar di jejaring sosial tersebut menyebabkan tingginya angka kematian akibat Covid-19 di Amerika Serikat.

"Mereka (platform media sosial) membunuh masyarakat, satu-satunya pandemi yang kita miliki adalah mereka yang tidak tervaksin, dan mereka membunuh orang-orang," kata Biden ketika ditanya apa pesan yang ingin disampaikan Biden untuk platform media sosial seperti Facebook.

Mendapat tudingan tersebut, Facebook tidak tinggal diam. Perusahaan besutan Mark Zuckerberg itu menyebut Presiden Biden memutarbalikkan fakta.

Guy Rosen, Vice President of Integrity Facebook, mengklaim bahwa tingkat keraguan vaksin di antara pengguna Facebook Amerika Serikat justru menurun 50 persen, dan 85 persen dari mereka mengaku telah atau akan divaksin.

Baca juga: Presiden Biden Sebut Facebook dkk Membunuh Masyarakat

"Data ini dan fakta lainnya adalah cerita yang sangat berbeda dari apa yang dilontarkan pemerintah baru-baru ini," tulis Rosen.

Faktanya, menurut paparan Rosen, peningkatan penerimaan vaksin terlihat baik di dunia maya maupun nyata.

Rosen mengklaim bahwa Facebook menggunakan strategi yang sama seperti di Inggris dan Kanada, di mana jumlah pengguna Facebook di dua negara itu hampir sama seperti yang dimiliki AS.

Negara-negara tersebut saat ini telah mencapai persentase vaksinasi Covid-19 lebih dari 70 persen.

"Ini semua menunjukkan bukan hanya Facebook untuk bisa memberikan keberhasilan di AS," ujar Rosen.

Rosen juga mengatakan bahwa perusahaannya tidak bertanggungjawab atas kegagalan target vaksinasi pemerintah.

"Facebook bukanlah alasan target ini gagal dipenuhi," imbuh Rosen, dirangkum KompasTekno dari blog resmi Facebook.

Baca juga: Scammer Indonesia Curi Rp 875 MIliar dari Bansos Covid-19 Amerika

Pemerintah Amerika Serikat sendiri menargetkan 70 persen warga usia dewasa telah divanksinasi pada 4 Juli lalu, tepat di hari peringatan kemerdekaan AS.

Melansir CNBC, menurut Iwan Barankay, ekonom sekaligus profesor ekonomi bisnis dan kebijakan publik di Wharton School of the University of Pennsylvania, angka vaksinasi usia dewasa di AS masih di bawah 70 persen pada 4 Juli.

Barankay menjelaskan, mereka yang belum divaksin adalah orang-orang yang menentang keras vaksin atau sedang hidup dalam situasi rumit. Golongan ini tidak akan mempan diiming-imingi insentif jika mereka melakukan vaksin.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com