Ada beberapa cara yang dianjurkan Dedy, mulai dari memperbarui password secara berkala, mengaktifkan fitur Multi-Factor Authentication pada aplikasi pengelola data pribadi, serta meng-update fitur keamanan di tiap-tiap gagdet ke versi terbaru.
Baca juga: Tips dari Kominfo untuk Melindungi Data Pribadi di Internet
Selain itu, Dedy juga meminta masyarakat selalu berhati-hati ketika mengakses suatu konten di internet. Dan secara proaktif melaporkan konten-konten negatif yang berpotensi mengancam keamanan siber.
"Masyarakat dapat melakukan pelaporan melalui kanal URL aduankonten.id atau kanal lain yang telah disediakan," kata Dedy.
Dedy juga menjelaskan, sesuai dengan perundang-undangan, pemerintah telah diamanatkan untuk melindungi kepentingan umum dari segala jenis gangguan informasi dan transaksi elektronik.
"Amanat tersebut dilaksanakan melalui edukasi dan literasi masyarakat melalui Gerakan Nasional Literasi Digital Nasional Siberkreasi Kementerian Kominfo. Tujuannya adalah agar mampu meningkatkan ketahanan terhadap ancaman negatif internet, salah satunya ancaman keamanan siber," kata Dedy.
Kominfo menargetkan, setiap tahunnya ada 12,4 juta masyarakat di 514 Kab/Kota pada 34 Provinsi yang diberikan edukasi dan literasi digital. Hingga pada akhirnya akan mencapai total akumulasi 50 juta masyarakat terliterasi di tahun 2024.
KompasTekno sendiri telah menghubungi pihak BSSN terkait adanya ancaman spyware Candiru ini di Indonesia. Pihak BSSN belum berkomentar dan mengatakan akan menindaklanjuti temuan Citizen Lab dan Microsoft ini terlebih dahulu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.