Freedom Phone ini telah mendapatkan dukungan dari sejumlah pendukung pro-Trump, misalnya komentator politik Candance Owens, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari PC Magazine, Selasa (20/7/2021).
Keputusan Finman menggandeng vendor China untuk membuat ponsel "bebas, tanpa sensor" ini terkesan ironis.
Pasalnya, Amerika Serikat di bawah pemerintahan Trump kala itu kerap memberlakukan sanksi dagang pada sejumlah perusahaan asal China, entah berupa pelarangan investasi atau dimasukkan sebagai perusahaan dalam daftar hitam Entity List.
Baca juga: Xiaomi Dihapus dari Daftar Hitam AS
Hal ini karena sejumlah perusahaan China dikhawatirkan melakukan penyadapan dan memata-matai AS, sehingga membahayakan keamanan nasional AS.
Finman mengaku tidak mempunyai pilihan, selain menggandeng vendor China Umidigi untuk merealisasikan Freedom Phone ini. Salah satu alasannya ialah karena masalah biaya.
"Kami merancang ini antara lab desain saya dan mitra kami di Hong Kong untuk membuat ponsel yang custom. Sayangnya, mustahil untuk memproduksi ponsel di AS secara keseluruhan. Motorola mencoba dan menggelontorkan miliaran dollar AS, sampai sekarang itu tidak mungkin," kata Finman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.