Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemindai Wajah Windows Hello Bisa Ditembus Peretas

Kompas.com - 21/07/2021, 13:01 WIB
Conney Stephanie,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemindai wajah kini menjadi salah satu fitur keamanan yang diadopsi di banyak perangkat, termasuk komputer atau laptop. Microsoft pun membekali fitur keamanan Windows Hello untuk perangkat komputer yang menggunakan sistem operasi Windows. 

Seperti pemindai wajah pada umumnya, Windows Hello dapat mengenali wajah pengguna untuk membuka kunci perangkat. Microsoft pun merancang Windows Hello agar kompatibel dengan berbagai merek webcam.

Namun ternyata, hal ini malah menjadi celah keamanan yang dapat disalahgunakan peretas. Belakangan, tim peneliti dari perusahaan keamanan siber, CyberArk menemukan kerentanan tersebut.

Berdasarkan laporan, CyberArk menemukan bahwa fitur keamanan pemindai wajah Windows Hello dapat dikelabui peretas.

Sebagai informasi, Windows Hello membutuhkan webcam yang memiliki sensor inframerah (infrared/IR) dan RGB agar dapat bekerja.

Baca juga: Microsoft Umumkan Windows 365, Layanan Streaming OS via Cloud

Windows Hello pun memungkinkan pengguna untuk menggunakan kamera bawaan perangkat maupun kamera pihak ketiga yang terhubung melalui port USB sebagai webcam. Di sinilah kelemahan itu ditemukan.

Seperti dikatakan sebelumnya, pemindai wajah Windows Hello hanya berfungsi dengan webcam yang memiliki sensor inframerah, selain RGB biasa. Namun ternyata sistem keamanan tersebut hanya melihat citra yang ditangkap oleh sensor inframerah.

Artinya, hanya dengan satu foto inframerah dari wajah pemilik perangkat, peretas dapat membuka perangkat yang dilindungi Windows Hello tersebut.

Dengan cara ini para peneliti dapat mengelabui Windows Hello agar sistem tersebut berpikir bahwa wajah pemilik perangkat hadir di depan kamera dan membuka kuncinya.

Meskipun terdengar sederhana, dalam praktiknya, trik untuk membobol Windows Hello ini tidak akan mudah dilakukan. Peretas harus memiliki gambar atau foto inframerah berkualitas baik dari wajah target dan memiliki akses fisik ke perangkat mereka.

"Seorang peretas yang sangat termotivasi bisa saja melakukan hal-hal itu. Microsoft sendiri sangat bagus dalam mitigasi, tetapi ada masalah yang lebih yaitu tentang kepercayaan antara komputer dan kamera," kata Omer Tsarfati, peneliti dari CyberArk.

Aksi ini tentu membahayakan pengguna Windows terutama mereka yang berasal dari kalangan orang penting.

Baca juga: Pengguna Windows Segera Update OS Anda, Ada Celah Berbahaya

Marc Rogers, peneliti dari perusahaan keamanan siber Okta, mengatakan bahwa Microsoft juga seharusnya memberi persyaratan seperti sertifikasi khusus untuk produk webcam pihak ketiga yang akan difungsikan oleh pengguna di Windows Hello.

Guna mengatasi masalah kerentanan ini, Microsoft telah merilis patch keamanan terbarunya, sebagai upaya untuk menghalau celah di Windows Hello.

Sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Ars Technica, Rabu (21/7/2021), Microsoft mengklaim bahwa sekitar 84,7 persen pengguna Windows 10 telah menggunakan Windows Hello untuk keamanan perangkat mereka.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kacamata Pintar Meta 'Ray-Ban' Sudah Bisa Dipakai Video Call WhatsApp

Kacamata Pintar Meta "Ray-Ban" Sudah Bisa Dipakai Video Call WhatsApp

Gadget
Tanggal Rilis Game terbaru Hoyoverse Bocor di App Store

Tanggal Rilis Game terbaru Hoyoverse Bocor di App Store

Game
Revisi UU Penyiaran, KPI Bisa Awasi Konten Netflix dan Layanan Sejenis

Revisi UU Penyiaran, KPI Bisa Awasi Konten Netflix dan Layanan Sejenis

e-Business
Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

Internet
Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Internet
Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

e-Business
Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Gadget
WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

Internet
Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

e-Business
Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan 'Sensa HD Haptics'

Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan "Sensa HD Haptics"

Gadget
10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

Gadget
Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Gadget
Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai  'Circle to Search' Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai "Circle to Search" Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Software
Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

e-Business
Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com