KOMPAS.com - Minat investor terhadap saham emiten startup PT. Bukalapak.com (BUKA) ternyata cukup tinggi.
Kabarnya, Bukalapak diestimasi bisa meraup dana hingga 1,5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 21,8 triliun (kurs Rp 14.550) setelah melakukan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO).
Angka itu didapat setelah perusahaan menetapkan batas atas kisaran awal (indicative price range), yang diungkap oleh tiga orang sumber dalam kepada Reuters.
Salah satu sumber menyebut permintaan pesanan IPO Bukalapak mencapai lebih dari 6 miliar dollar AS (sekitar Rp 87,2 triliun).
Baca juga: Bukalapak Bersiap Melantai di Bursa, Ini Harga Saham dan Tanggalnya
Sumber tersebut enggan diungkap identitasnya, sementara Bukalapak belum memberikan tanggapan resmi atas kabar ini.
Bukalapak yang dibekingi beberapa investor besar seperti Microsoft dan perusahaan asal Singapura GIC, mulanya menargetkan dana hingga 300 juta dollar AS (sekitar Rp 4,3 triliun) beberapa bulan lalu.
Target itu terlampaui dan tembus hingga 800 juta dollar AS (Rp 11,6 triliun), lalu melesat hingga 1,5 miliar dollar AS pada pekan lalu.
Melansir Kontan.co.id, pada masa penawaran awal (bookbuilding) yang berlangsung pada 9-19 Juli 2021, harga awal saham Bukalapak yang ditetapkan berkisar Rp 750-850 per lembar saham.
Menurut Ratna Karim, Direktur PT Buana Capital Sekuritas selaku penjamin pelaksana emisi efek Bukalapak, perusahaan akan menggunakan sekitar 66 persen dana IPO sebagai modal kerja. Lalu, sisanya akan dimanfaatkan untuk modal kerja sejumlah anak usaha Bukalapak.
Adapun rinciannya adalah 15 persen akan dibagikan kepada PT Buka Mitra Indonesia, sekitar 15 persen untuk PT Buka Usaha Indonesia, dan masing-masing 1 persen untuk PT Buka Investasi Bersama, PT Buka Pengadaan Indonesia, Bukalapak Pte Ltd, dan PT Five Jack.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.