Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IPO Bukalapak: Saham Banjir Pesanan, Harga Bisa Tembus Level Tertinggi

Kompas.com - 21/07/2021, 17:17 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Minat investor terhadap saham emiten startup PT. Bukalapak.com (BUKA) ternyata cukup tinggi.

Kabarnya, Bukalapak diestimasi bisa meraup dana hingga 1,5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 21,8 triliun (kurs Rp 14.550) setelah melakukan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO).

Angka itu didapat setelah perusahaan menetapkan batas atas kisaran awal (indicative price range), yang diungkap oleh tiga orang sumber dalam kepada Reuters.

Salah satu sumber menyebut permintaan pesanan IPO Bukalapak mencapai lebih dari 6 miliar dollar AS (sekitar Rp 87,2 triliun).

Baca juga: Bukalapak Bersiap Melantai di Bursa, Ini Harga Saham dan Tanggalnya

Sumber tersebut enggan diungkap identitasnya, sementara Bukalapak belum memberikan tanggapan resmi atas kabar ini.

Bukalapak yang dibekingi beberapa investor besar seperti Microsoft dan perusahaan asal Singapura GIC, mulanya menargetkan dana hingga 300 juta dollar AS (sekitar Rp 4,3 triliun) beberapa bulan lalu.

Target itu terlampaui dan tembus hingga 800 juta dollar AS (Rp 11,6 triliun), lalu melesat hingga 1,5 miliar dollar AS pada pekan lalu.

Melansir Kontan.co.id, pada masa penawaran awal (bookbuilding) yang berlangsung pada 9-19 Juli 2021, harga awal saham Bukalapak yang ditetapkan berkisar Rp 750-850 per lembar saham.

Menurut Ratna Karim, Direktur PT Buana Capital Sekuritas selaku penjamin pelaksana emisi efek Bukalapak, perusahaan akan menggunakan sekitar 66 persen dana IPO sebagai modal kerja. Lalu, sisanya akan dimanfaatkan untuk modal kerja sejumlah anak usaha Bukalapak.

Adapun rinciannya adalah 15 persen akan dibagikan kepada PT Buka Mitra Indonesia, sekitar 15 persen untuk PT Buka Usaha Indonesia, dan masing-masing 1 persen untuk PT Buka Investasi Bersama, PT Buka Pengadaan Indonesia, Bukalapak Pte Ltd, dan PT Five Jack.

Rencananya, Bukalapak akan melakukan registrasi final ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 22 Juli 2021. Bukalapak berharap surat efektif dari OJK bisa diperoleh pada 26 Juli 2021.

Baca juga: Bukalapak Disebut IPO Agustus, Bakal Pecahkan Rekor?

Kemudian, IPO akan berlangsung pada 28-30 Juli 2021, dilanjutkan dengan penjatahan pada 3 Agustus 2021, dan distribusi saham elektronik beserta pengembalian uang pemesanan pada 5 Agustus 2021.

Selanjutnya, Bukalapak akan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 6 Agustus 2021 dengan kode saham BUKA. Mandiri Sekuritas dan Buana Capital Sekuritas akan berperan sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam IPO Bukalapak.

Sedangkan penjamin emisi efek akan dipercayakan pada UBS Sekuritas dan Mirae Asset Sekuritas Indonesia.

IPO Bukalapak sendiri belakangan digadang-gadang akan menjadi yang terbesar di Indonesia dalam satu dekade terakhir.

Untuk diketahui, Bukalapak membukukan pendapatan sebesar Rp 1,35 triliun pada tahun 2020, atau meningkat 25,55 persen dibanding tahun 2019 yang membukukan pendapatan Rp 1,08 triliun.

Dilihat dari segi bottom line, Bukalapak berhasil mengurangi kerugian hingga 51,74 persen. Pada tahun 2019, kerugian yang tercatat adalah Rp 2,79 triliun dan pada tahun 2020 turun menjadi Rp 1,32 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com