Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

YouTuber Kirim AirTag ke Tim Cook, Dibalas Apple dengan Surat

Kompas.com - 26/07/2021, 06:53 WIB
Penulis Bill Clinten
|

KOMPAS.com - YouTuber asal Jerman dengan nama kanal MegaLag melakukan sebuah eksperimen menggunakan aksesori pelacak anyar besutan Apple, AirTag.

Disebut unik karena ia mencoba mengirimkan tiga buah AirTag ke tiga lokasi berbeda di luar tempat tinggalnya, salah satunya adalah ke markas Apple (Apple Park) di wilayah Cupertino, California, AS. Aksesori ini sendiri tak lain dikirim untuk CEO Apple, Tim Cook.

Tidak disebutkan apakah AirTag tersebut sampai ke tangan Cook atau tidak. Yang jelas, aksesori ini, menurut pelacakan di aplikasi Find My, sempat menetap di Apple Park selama kurang lebih enam minggu.

Baca juga: Apple AirTag Sudah Bisa Dibeli di Indonesia, Ini Harganya

Ilustrasi AirTag milik MegaLag yang terdeteksi berada di Apple Park selama kurang lebih enam minggu.YouTube.com/Megalag Ilustrasi AirTag milik MegaLag yang terdeteksi berada di Apple Park selama kurang lebih enam minggu.
Setelah itu, AirTag tersebut dikirim kembali ke rumah MegaLag bersama dengan sebuah surat yang dicetak dalam secarik kertas khusus yang keempat ujungnya membulat (rounded).

Bukan dari Cook, surat tersebut berasal dari asisten Cook di Apple Park bernama Michael. Menurut dia, Cook tidak bisa merespon kiriman AirTag MegaLag secara pribadi karena ia juga menerima ratusan surat dari para konsumennya.

YouTuber MegaLag membacakan surat dari Apple.YouTube.com/Megalag YouTuber MegaLag membacakan surat dari Apple.
"Tim Cook tidak bisa merespons setiap surat yang ia terima. Tetapi, kami harap Anda mendapatkan keseruan dari eksperimen AirTag ini, yang kembali ke tangan Anda setelah dikirimkan ke berbagai belahan dunia," kata Michael.

Kendati tidak diterima Cook, menarik melihat Apple mengembalikan AirTag ke pemiliknya bersama dengan sebuah surat, meski aksesori tersebut merupakan satu dari ratusan tumpukan kiriman yang menyerbu Apple Park.

Baca juga: Ada Celah Keamanan, Apple AirTag Bisa Diretas dan Dimodifikasi

Hal itu berbeda dengan dua AirTag MegaLag lainnya yang dikirimkan ke CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk di kantor SpaceX yang berlokasi di Hawthorne, California, AS, serta ke Kedutaan Besar Jerman di Korea Utara.

Meski sempat menetap di markas SpaceX sekitar dua minggu, aksesori tersebut tampaknya dihancurkan dan didaur ulang di sana, alias tidak kembali ke tangan MegaLag, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari 9to5Mac, Senin (26/7/2021). 

Adapun AirTag yang dikirimkan ke Korea Utara tidak pernah sampai ke tujuan dan ternyata dialihkan ke Korea Selatan. Di sana, fitur AirTag memang tidak berfungsi karena regulasi pemerintah setempat, sehingga bisa dinyatakan hilang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber 9to5mac


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com