Dugaan kebocoran data 2 juta nasabah BRI Life pertama kali diungkap oleh akun Twitter @UnderTheBreach pada Selasa (27/7/2021). Dalam unggahannya, data yang bocor merupakan data sensitif.
Ia menuliskan bahwa peretas memiliki video demonstrasi berdurasi 30 menit yang berisi tentang ukuran data (sekitar 250 GB) yang mereka himpun. Dalam tangkapan layar yang dibagikan, hacker (peretas) menyimpan data tersebut dalam format file PDF.
Adapun informasi sensitif yang dijual oleh peretas adalah foto KTP, rekening, nomor wajib pajak, akta kelahiran, hingga rekam medis. Seluruh data yang diambil hacker dibanderol 7.000 dollar AS atau sekitar Rp 101,6 juta.
Akun Twitter lain, yakni @HRock mengklaim bahwa peretas berhasil menyusup ke beberapa perangkat komputer milik karyawan divisi BRI Life dan Bank BRI.
"Kami mengidentifikasi bahwa beberapa komputer karyawan BRI Life dan Bank Rakyat Indonesia yang dikompromikan, yang mungkin telah membantu peretas untuk mendapatkan akses awal ke perusahaan," tulis @HRock.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.