Apabila lebih sering menggunakan komputer untuk aktivitas yang tidak memerlukan koneksi internet, atau kerap berada di wilayah dengan koneksi internet terbatas, sebaiknya pertimbangkan kembali penggunaan Chromebook.
Chromebook umumnya menggunakan prosesor dengan kemampuan lebih rendah dibanding laptop biasa, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Cnet, Sabtu (31/7/2021).
Sebab, hardware yang digunakan disesuaikan dengan ekosistem ChromeOS yang lebih ringan dibanding Windows, Linux, atau MacOS.
Sebagian besar Chromebook juga menggunakan penyimpanan jenis MultiMediaCard (eMMC). eMMC merupakan penyimpanan flash, seperti solid-state drive (SSD).
Bedanya, SSD memiliki kinerja yang jauh lebih unggul, lebih cepat dan tersedia dalam ukuran yang jauh lebih besar dibanding eMMC.
Ukuran penyimpanan Chromebook lebih mirip dengan penyimpanan smartphone, misalnya kapasitas 16 GB, 32 GB, atau 64 GB.
Baca juga: Laptop Samsung Kembali Hadir di Indonesia, Chromebook 4 Jadi Debut
Cukup atau tidaknya kapasitas penyimpanan Chromebook bergantung pada seberapa banyak file dan aplikasi yang tersimpan. Biasanya, Chromebook memiliki slot microSD untuk memperluas ruang penyimpanan.
Tapi, pengguna juga bisa memilih menyimpan file di dalam cloud untuk menghemat konsumsi memori internal.
Sementara laptop, memiliki ruang penyimpanan SSD dengan kapasitas mulai dari 128 GB hingga 4 TB. Selain SSD, tidak sedikit laptop yang juga masih menggunakan hard-disk drive (HDD).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.