Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Google Tangguhkan YouTube Media Australia Selama 7 Hari

Kompas.com - 02/08/2021, 11:10 WIB
Bill Clinten,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - YouTube menangguhkan kanal milik media lokal asal Australia, Sky News Australia selama tujuh hari terhitung sejak Kamis (29/7/2021).

Pemblokiran sementara waktu itu dilakukan karena kanal tersebut dianggap telah menyebarkan sejumlah konten berisi informasi palsu Covid-19.

Karena dibekukan, kanal tersebut tidak bisa mengunggah aneka video baru di YouTube selama periode tersebut.

Menurut Google, Sky News Australia telah mengunggah sejumlah video berisi konten yang mengatakan bahwa Covid-19 itu tidak ada, serta mendorong penonton untuk mengonsumsi obat berjenis hydroxychloroquine atau ivermectin.

Adapun terapi pengobatan menggunakan kedua jenis medikasi tersebut memang tidak dianjurkan oleh otoritas kesehatan global (WHO).

"Kami memiliki kebijakan untuk memerangi hoaks Covid-19 di platform kami yang bisa menimbulkan kekacauan, sesuai dengan imbauan otoritas kesehatan lokal dan global," ujar YouTube.

Baca juga: YouTube Kini Lebih dari Manusia Sejagat

"Secara spesifik, kami tidak mengizinkan konten yang mengklaim bahwa Covid-19 itu tidak ada, atau mendorong orang menggunakan obat hydroxychloroquine atau ivermectin sebagai terapi pengobatan Covid-19," imbuh YouTube.

Kendati demikian, YouTube tidak memberikan informasi rinci mengenai video Sky News Australia mana saja yang berisi konten melanggar aturan tadi.

Yang jelas, YouTube mengatakan bahwa sejumlah video milik kanal berita lokal yang terdeteksi telah melanggar aturan main platform itu sudah dihapus.

Penangguhan akun YouTube milik Sky News Australia ini merupakan pelanggaran pertama. Apabila mereka kembali melanggar aturan YouTube dalam 90 hari ke depan sebanyak dua kali (total tiga kali pelanggaran), maka akun tersebut akan diblokir secara permanen.

Tanggapan Sky News Australia

Pihak Sky News Australia sendiri mengatakan tidak ada video yang menganggap Covid-19 tidak ada atau anjuran menggunakan dua medikasi tadi.

Baca juga: Ponsel Android Ini Tak Bisa Login Gmail, YouTube, dkk Setelah 27 September

"Kami mendukung perdebatan tentang berbagai topik dan perspektif, di mana hal itu sangat penting untuk kegiatan berdemokrasi,” tulis Sky News Australia kepada TheGuardian.

"Kami memiliki komitmen serius untuk memenuhi ekspektasi pihak editorial dan komunitas kami," imbuh mereka, dikutip KompasTekno dari TheGuardian, Senin (2/8/2021).

Adapun kanal Sky News Australia memiliki sekitar 1,85 juta pelanggan YouTube, dioperasikan oleh Australian News Channel Pty Ltd dan merupakan anak perusahaan dari News Corp Australia.

Pemblokiran tersebut juga akan berdampak pada aliran pendapatan Sky News dari Google, yang dimulai setelah News Corp menandatangani kemitraan dengan Google pada Februari lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com