Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kredivo Akan Melantai di Bursa AS lewat SPAC

Kompas.com - 03/08/2021, 17:12 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

KOMPAS.com - FinAccel, perusahaan induk Kredivo, bersiap melakukan penawaran saham perdana (IPO) lewat merger dengan perusahaan cek kosong (Special Purpose Acquisition Company, SPAC) yang terdaftar di bursa Nasdaq, Amerika Serikat.

SPAC tersebut adalah VPC Impact Acquisition Holdings II yang didukung oleh Victory Park Capital (VPC). Saat ini tahapan merger antara Kredivo dan VPC Impact Acquisition Holdings II disebut sudah memasuki tahapan perjanjian definitif.

Perusahaan cek kosong atau SPAC adalah perusahaan yang tidak memiliki kegiatan komersil, melainkan murni dibentuk untuk melakukan IPO dengan tujuan mengakuisisi perusahaan swasta. Merger ini nantinya akan membawa FinAccel menjadi perusahaan publik.

Baca juga: Bukalapak, Startup Unicorn Indonesia Pertama yang Gelar IPO

Entitas gabungan kedua pihak nantinya diperkirakan memiliki valuasi 2,5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 35,7 triliun. VPC Impact Acquisition telah menyelesaikan proses IPO pada bulan Maret 2021 lalu di bursa NASDAQ dengan kode "VPCB"

Transaksi ini juga diharapkan bisa menghasilkan lebih dari 430 juta dollar AS (sekitar Rp 6,1 triliun) dalam bentuk tunai pada neraca keuangan entitas hasil gabungan.

Usulan penggabungan perusahaan telah disetujui secara penuh oleh masing-masing Dewan Direksi dari Kredivo dan VPCB, dan tunduk pada persetujuan dari pemegang saham VPCB, persetujuan regulator, dan sejumlah ketentuan penutup lainnya.

Penggabungan Kredivo dan VPC Impact Acquisition Holdings II direncanakan akan selesai paling lambat di kuartal-I 2022.

Kemungkinan dual-listing di Indonesia

Co-Founder dan CEO FinAccel, Akshay Garg, mengatakan bahwa ada peluang saham Kredivo  bisa ikut diperjualbelikan di Bursa Efek Indonesia (BEI) di kemudian waktu.

"Dalam beberapa tahun kedepan, tentu tidak menutup kemungkinan untuk melakukan dual listing kedepannya, termasuk di pasar Indonesia," kata Akshay kepada KompasTekno, Selasa (3/8/2021).

Dalam keterangan tertulisnya, Akshay mengatakan bahwa Kredivo telah membangun kredibilitas yang kuat di industri pembiayaan berbasis point-of-sales yang tumbuh dengan cepat di Indonesia.

Baca juga: Disebut Berstatus Unicorn, Tiket.com Ungkap Sedang Jajaki IPO

"Penyaluran kredit ritel oleh bank-bank konvensional di Asia Tenggara masih terbilang rendah. Hal ini menjadi kesempatan besar bagi Kredivo untuk memenuhi berbagai kebutuhan kredit seperti pinjaman tunai," ujar Akshay.

Kredivo juga berencana untuk melakukan ekspansi ke luar pasar Indonesia, yani ke Vietnam dan Thailand dalam waktu dekat.

Kredivo sendiri merupakan platform Buy Now, Pay Later (BNPL) yang menyalurkan pembiayaan kredit instan ke pengguna untuk pembelian di e-commerce dan gerai luring.

Platform ini juga menyediakan layanan pinjaman tunai berdasarkan real-time decisioning yang didukung teknologi AI. Saat ini, Kredivo mengklaim memiliki hampir 4 juta pengguna dan bekerja sama dengan delapan e-commerce di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kacamata Pintar Meta 'Ray-Ban' Sudah Bisa Dipakai Video Call WhatsApp

Kacamata Pintar Meta "Ray-Ban" Sudah Bisa Dipakai Video Call WhatsApp

Gadget
Tanggal Rilis Game terbaru Hoyoverse Bocor di App Store

Tanggal Rilis Game terbaru Hoyoverse Bocor di App Store

Game
Revisi UU Penyiaran, KPI Bisa Awasi Konten Netflix dan Layanan Sejenis

Revisi UU Penyiaran, KPI Bisa Awasi Konten Netflix dan Layanan Sejenis

e-Business
Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

Internet
Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Internet
Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

e-Business
Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Gadget
WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

Internet
Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

e-Business
Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan 'Sensa HD Haptics'

Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan "Sensa HD Haptics"

Gadget
10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

Gadget
Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Gadget
Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai  'Circle to Search' Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai "Circle to Search" Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Software
Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

e-Business
Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com