Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Game "Honor of Kings" Disebut Candu, Tencent Perketat Aturan Main

Kompas.com - 06/08/2021, 16:04 WIB
Bill Clinten,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Sumber BBC

KOMPAS.com - Pada Selasa (3/8/2021) lalu, media lokal milik pemerintah China, Economic Information Daily mengunggah artikel yang menyebut salah satu game online buatan Tencent, sebagai "spiritual opium" alias candu spiritual.

Game online yang disebut sebagai narkoba elektronik itu adalah Honor of Kings. Julukan candu spiritual itu bukan mengada-ada, sebab menurut artikel tersebut, banyak pelajar di China yang kecanduan game online itu.

Media itu melaporkan remaja-remaja di China memainkan Honor of Kings dalam durasi yang cukup lama, yaitu sekitar delapan jam dalam sehari.

Baca juga: Di China, Main Game Online Wajib Pakai Nama Asli

"Tidak ada industri atau olahraga yang diizinkan (di China) untuk merusak sebuah generasi," tulis media lokal tadi, sebelum menyebut aneka game online sebagai "candu spiritual", dikutip KompasTekno dari BBC, Jumat (6/8/2021).

Perketat aturan

Terkait masalah kecanduan ini, Tencent mengatakan pihaknya bakal menghadirkan suatu sistem di dalam game yang bertujuan mengurangi waktu bermain bagi pengguna di bawah umur.

Ilustrasi bermain game online di smartphone Dok. Shutterstock/Dean Drobot Ilustrasi bermain game online di smartphone

Pemain di bawah usia 12 tahun akan dilarang membeli item dalam permainan. Pembatasan waktu untuk anak di bawah umur juga akan diperketat, dari 1,5 jam menjadi 1 jam pada hari biasa, dan dari 3 jam menjadi 2 jam pada hari libur, kata Tencent dalam posting WeChat.

Tidak hanya di game Honor of Kings, kebijakan tersebut juga diklaim akan diterapkan di game-game besutan mereka, salah satunya seperti PUBG Mobile.

Tencent sendiri sebenarnya sempat menyematkan fitur bernama Healthy Gameplay System di PUBG Mobile, yang bakal mengingatkan pengguna di bawah umur apabila mereka bermain dalam durasi yang cukup lama.

Bahkan, demi memberantas kecanduan game, Tencent belakangan memperkenalkan sistem "Midnight Patrol" dengan teknologi pemindai wajah. Tencent mengharuskan pemain untuk selfie, apabila mereka main game antara pukul 22.00 - 08.00.

Baca juga: Cara Ampuh Atasi Lag di Game Mobile Legends

Apabila pengguna terdeteksi berumur di bawah 18 tahun, maka mereka akan "ditendang" keluar dari game dan dipaksa offline.

Meski demikian, belum diketahui apakah beragam mekanisme ini efektif mengurangi kecanduan game atau tidak.

Saham merosot

Menyusul artikel yang menyebut game Tencent sebagai candu spiritual itu, saham perusahaan game raksasa China itu sempat anjlok 9 persen ke kisaran angka 57 dollar AS (dari 61 dolar AS) pada pembukaan perdagangan, Selasa (3/8/2021) lalu.

Tak hanya itu, perusahaan game asal "Negeri Tirai Bambu" lainnya, NetEase juga mengalami penurunan saham sekitar 5 persen ke kisaran angka 93 dolar AS (dari 105 dolar AS) di periode yang sama.

Harga saham Tencent (kiri) dan NetEase (kanan) yang anjlok pada Selasa (3/8/2021) namun sedikit mengalami kenaikan pada Rabu (4/8/2021)..MarketWatch Harga saham Tencent (kiri) dan NetEase (kanan) yang anjlok pada Selasa (3/8/2021) namun sedikit mengalami kenaikan pada Rabu (4/8/2021)..

Meski demikian, harga saham Tencent dan NetEase kembali pulih di pembukaan perdagangan hari berikutnya, Rabu (4/8/2021), meski tidak signifikan. Saat itu, harga sahamnya naik menjadi 59 dolar AS untuk Tencent, dan 95 dolar AS untuk NetEase.

Peningkatan harga saham ini setelah Economic Information Daily menghapus artikel kecanduan game tadi, yang dirilis di platform media sosial WeChat, meski berita versi cetak di surat kabar tetap beredar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com