Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Alasan untuk Tidak Menaruh Ponsel di Kasur saat Tidur

Kompas.com - 09/08/2021, 14:31 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

Meski demikian, menurut situs Medical News Today, sekitar 90 persen masalah kesuburan pada pria sebenarnya disebabkan oleh jumlah sperma yang sedikit.

Namun, motilitas sperma yang buruk dan bentuk sperma abnormal juga ikut menyumbang 10 persen dari hal-hal yang menyebabkan pria mandul atau sulit punya anak.

4. Gangguan tidur

Main smartphone di kasur juga bisa menyebabkan gangguan tidur pada pengguna. Hal ini karena layar LED pada ponsel memancarkan cahaya biru (blue light).

Menurut studi, blue light ini memiliki panjang gelombang yang bisa mengganggu ritme sirkadian dan menghambat produksi hormon melatonin yang bisa membuat kita mengantuk, sebagaimana dihimpun dari situs sleep.org.

Ritme sirkadian sendiri merupakan jam internal yang mengatur proses penting dan fungsi tubuh. Kapan waktunya kita bangun dan tidur pun juga diatur oleh ritme sirkadian.

Ritme ini bekerja sama dengan otak dan dipengaruhi langsung oleh isyarat lingkungan, terutama cahaya.

Nah, ketika main HP saat jam tidur di malam hari, tubuh bisa salah mendeteksi cahaya dari layar smartphone sebagai sinyal siang hari.

Alhasil, hormon melatonin yang seharusnya diproduksi dalam jumlah lebih banyak pada malam hari, malah berkurang. Ini membuat seseorang jadi tak mengantuk di malam hari.

Baca juga: Benarkah Filter Cahaya Biru di Ponsel Meningkatkan Kualitas Tidur?

Saat ritme sirkadian terganggu, seseorang bisa mengalami gangguan tidur yang serius. Sebab, ritme sirkadian memberi sinyal pada tubuh kapan saatnya kita bangun dan tidur. Tanpa sinyal yang tepat, kita bisa menjadi sulit tidur atau kualitas tidur terganggu.

Riset juga membuktikan gangguan ritme sirkadian merupakan pemicu utama apnea tidur obstruktif. Apnea tidur obstruktif merupakan gangguan tidur yang ditandai dengan penyimpangan pernapasan berulang. Kondisi ini bisa mengurangi kadar oksigen tubuh.

Ganguan ritme sirkadian juga bisa memicu rasa lelah ekstrim di siang hari, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Sleep Advisor, Senin (9/8/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com